“Wahai orang-orang yang beriman masuklah kamu kedalam Islam secara menyeluruh. Dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah syetan . sesunggunya syetan adalah musuh yang nyata bagimu”
*
Saya harus mengatkan jujur pada kalian semua. Hubunganku dengan liberal dan sekuler kurang begitu menyenangkan. Hidupku terombang ambing oleh hukum-hukum yang dihasilkan sistem sekulerisme dari cara pandang liberal. Sungguh tidak jelas dan menyengsarakan. Agama hanya dijadikan pencuci tubuh dan pemanis mulut.
Saaat kurenungkan semua sudut kehidupan liberal ini yang banyak berasal dari mulut-mulut pemikir orang islam berakidah liberal, aku merasa sangat malu. Tidakkah anda merasakannya juga? Aku mendengar dari seorang teman jakartaku bahwa pengikut liberal yang mengaku Islam berbicara qur’an dengan mulutnya yang berbau miras. Mereka berbicara Islam dengan bau sperma habis hubungan sejenis. Aku mendengar mereka berbicara Islam dengan lembaran proposal di tangan untuk menentang apa yang diharamkan oleh Islam. Uang adalah agama orang liberal. Perut dan kelamin adalah pembahasan yang harus diperjuangkan tanpa melihat pembatas halal haram yang menjadi ciri khas pembahasan di agama. Aku mendengar berita tenta para peleceh agama yang dibela habis-habisan oleh liberal karena beralasan hak asasi manusia. Kemudian aku bertanya-tanya: Bagimana mungkin massa yang kritis di tengah kaum muslim kita tetap bungkam mengetahui hal itu?
Ketika kaum non-muslim melontarkan tuduhan-tuduhan keji, maka kalian membelanya dan turut serta membela hinaan tersebut. Aku mendengar Anda berkeluh kesah bahwa kaum muslim terlalu fanatik ketika mereka membela agama dan Nabinya. Namun, ketika ummat islam menjadi korban ketidakmanusiawian dan pembantaian. Anda hanya terdiam seribu bahasa. Dan bahkan mencari dalih untuk tetap menyalahkan Islam. Sepicik itukah dunia liberal ini?terlepas dari itu semua, ketika kumenulis tentang keboborokan ide liberal, sebagain besar kaum liberal yang sering berpikir seara stereotip kemudian mencurigaiku sebagai penghianat. Penghianatan terhadap apa? Kemurnian liberal? Kesusiilaan masyarakat atau peradaban?
Aku ingi berbicara apa adanya. Anda hanya harus terbiasa dengan keterusteranganku atas keboborokan ide liberal yang kalian usung ini. Dari surat ini, kuajukan pertanyaan-pertanyaan yang tak lagi terhidarkan buat kita. Kenapa pikiran kita semua terpaku pada peradaban Barat? Kenapa orang-orang liberal begitu sulit untuk mengubah pandangannya tentang kesempurnaan syariat Islam? Siapa penjajah kaum muslim sesungguhnya- Amerika atau agen-agennya yang bersanding hidup di tengah kaum muslim? Kenapa kita menyia-nyiakan potensi kekuatan kaum muslim yang merupakan kekuatan terbesar di muka bumi ini? Mengapa anda begitu yakin kaum homoseksual adalah mahluk yang beradab?(hewan saja tak pernah melakukan itu). Bukankah pegangann hidup ummat Islam telah menjelaskan kenistaan perbuatan tersebut. mungkinkah anda bisa berhenti untuk tidak memahami qur’an dengan hawa nafsu kalian?
Apakah anda merasa terbakar membaca komentarku ini? Lanjutkan saja, tak usah ragu-ragu. Karena jika kita tidak bersuara melawan para imperialis liberal yang bertopeng islam, mereka terus berjalan dengan aksi dan pertunjukan mereka . dan usaha mereka akan mengakibatkan hal-hal yang mematikan : kerusakan, kekerasan, kemiskinan dan ketertindasan. Keadilan seperti inikah yang kita cari dalam dunia yang diamanatkan Tuhan? Kalau bukan, lalu kenapa tidak lebih banyak dari kita yang mengajukan keberatan terhadap pemberlakuan hukum-hukum liberal ini?
Yang kudengar dari anda adalah atas nama Ham membela penyelewengan terhadap agama Islam, atas nama Ham harus menolak syariat, atas nama kemanusiaan, pluralisme dan singkritisme harus menjadi agama baru untuk semua manusia dan terus diperjuangkan. Anda akan sangat senang tertawa terbahak-bahak ketika ada seoarang beridentitas Islam menentang syariat Islam. Anda akan senang dan bahagia jika ada diantara kita mengatakan halal terhadap apa-apa yang telah diharamkan oleh Islam. Lalu ketika ada sebagian besar muslim yang menuntut maka kalian akan beramai-ramai menyebutnya kaum fundamentalis, jika perlu kita usulkan kepda tuan Barat pengusung liberal seperti Amerika untuk mencap orang-orang tersebut dengan Teroris. Sehingga kalian pun akan senang hati mempersilahkan pasukan Tuan Barat agar datang ke negri kalian untuk membantai kaum muslim. Benarkah begitu?apa yang membuat liberal bisa dikatakan bijak, sementara islam rasis?
Kita berada dalam krisis. Kita kaum muslim tengah berkonspirasi melawan diri kita sendiri. Dan anda menyeret liberalisme masuk kedalam dunia islam ini untuk mengobrak abrik dan mencabik-cabik akidah dan syariat Islam yang agung ini. Kalaulah ada momen bagi bangkitnya dunia Islam, maka sekaranglah saatnya. Demi Tuhan Yang Mahakasih, apa yang bisa kita lakukan untuk ini?
Anda mungkin bertanya-tanya, aku ini siapa, kok berani bicara seperti ini. Aku adalah LIBERAL REFUSENIK. Itu berarti aku menolak menjadi muslim yang berpandangan liberal. Itu berarti aku menolak untuk bergabung dengan pasukan “robot” yang mudah dimobilisasi hanya karena diberi proyek uang dan disekolahkan hingga S3 hanya untuk menghancurkan Islam dan memasarkan ide-ide liberal. Istilah ini kuambil karena dunia sekarang ini tengah dikuasai oleh kapitalisme dengan cara-cara pandang liberal terhadap mengatur segala urusan kehidupan ini. Tuan-tuan liberal telah banyak mendatangkan kesengsaraan mulai kelaparan, kemiskinan hingga krisis moral. Seiring waktu penolakan terhadap kondisi ini menyadarkan sebagian kaum muslim untuk mengembalikannya kepada kebenaran yaitu Islam.
Anda pasti ingin meyakinkanku bahwa apa yang kujelaskan di surat terbuka ini bukan Liberal yang sesungguhnya. Kuharap anda benar. Karena aku yakin kita mampu menjadi lebih bijak dan humanis ketimbang sebagian besar para tokoh liberal yang hidupnya sudah dengan penuh kemewahan dan kenikmatan duniawi tanpa peduli lagi halal dan haram, yang penting enak.
Demi diskusi yang jujur, aku menantang anda untuk bersikap jujur terhadap liberal yang anda pertahankan secara refleksif. Kaum muslim tahu bahwa liberal berbeda dengan Islam.
Dengan menulis surat ini, aku tidak bermaksud hanya membela Islam dengan doktrin kolot yang dituduhkan kaum liberalis. Tapi gara-gara merasakan keruskan liberal inilah, kutemui indahnya Islam. Kalian pun bisa menemukan keindahan beragama jika mengambil Islam dengan cara yang benar bukan dengan liebral.
Takut terhadap sesuatu yang harus ditakuti, itulah BERIMAN DENGAN RASA TAKUT?
Secuil tulisan, conrtary dari bukunya org liberal.
0 comments: