Kesalahan paling buruk, tapi sering dilakukan para analis politik
adalah “hanya bertumpu pada hal-hal yang tampak di depan mata, atau
madhahir-nya belaka, tanpa menyelami secara mendalam hakekat yang
disembunyikan. Faktor kesalahan lain yang sering mendominasi cara
berfikir politik seseorang adalah memisahkan analisanya dengan ideologi
serta kecenderungan politik sebuah negara.
*
Menyingkap Selubung Kejahatan Rezim Taqiyyah : “Kebodohan paling Bodoh adalah Percaya kepada Orang yang Menganut Taqiyyah”
(Rangkaian Jawaban asy-Syaikh al-‘Alim ‘Atha’
bin Khalil Abu ar-Rasytah Amir Hizbut Tahrir atas Berbagai Pertanyaan di
Akun Facebook Beliau)
Jawaban Pertanyaan: Seputar Taqiyah
Kepada Abu Muhammad as-Suwalamah
Pertanyaan:
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.
Al-‘alim al-jalil Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah hafizhakumullah.
Saya mohon kelapangan hati dan waktu Anda untuk menjawab pertanyaan berikut:
“Menteri Wakaf dan Urusan Tempat Suci Islam Yordania mengatakan bahwa Rasul SAW melakukan taqiyah. Dan bahwa taqiyah itu dinyatakan dalam nas al-Quran dan hadits asy-syarif. Ada keyakinan keliru bahwa taqiyah itu bagian dari mazhab syiah. Ia berargumentasi dengan ayat:
Bismillaah. Al-‘Alim al-Syaikh ‘Atha bin Khalil membantah pemahaman
yang menafikan pentingnya pemahaman bahasa arab . Al-Syaikh ‘Atha bin
Khalil pun menegaskan:
ومن الجدير ذكره أن من أراد أن يفهم القرآن بغير لغته التي بها أنزل يكون قد عطّل فهم القرآن والعمل به، ويكون بذلك قد ارتكب إثما عظيما لأن القرآن قد أنزل باللغة العربية وبغيرها لا يمكن أن يفهم فهما سليما.
“Dan di antara hal yang sudah semestinya disampaikan bahwa siapa saja
yang ingin memahami al-Qur’an tanpa ada kemauan untuk memahami bahasanya
(bahasa arab) yang Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa tersebut, pasti
akan gagal memahami al-Qur’an dan mengamalkannya, dan karena faktor ini
ia telah berdosa dengan dosa yang besar karena al-Qur’an telah turun
dengan bahasa arab dan tanpa memahami bahasa arab tidak mungkin ia
memahami al-Qur’an dengan pemahaman yang benar.”
Lihat:
Al-Taysiir fii Ushuul al-Tafsiir, Al-‘Alim al-Syaikh ‘Atha bin Khalil
Abu Ar-Rasythah, Cet. II: 1427 H/2002 - Dar Al-Ummah: Beirut.
*
NASIHAT SYAIKH 'ATHA' BIN KHALIL TENTANG PENTINGNYA MEMPELAJARI BAHASA ARAB
Oleh : Adi Victoria
Salah satu keistimewaan diberlakukannya hukum syariah Islam adalah
sebagai jawabir dan jawazir. Keistimewaan ini tidak akan kita temui di
luar daripada hukum Islam.
Misalnya, hukum syariah Islam ketika diterapkan kepada orang-orang
yang melakukan tindakan kriminal, dan ketika kepada mereka diberlakukan
hukum syariah, maka dosa mereka di dunia telah terhapus, inilah yang
dinamakan sebagai jawabir.
*
Dalil Bahwa Syariah Islam Sebagai Jawabir (Penebus Siksa Akhirat) & Jawazir (Pencegah Terjadinya Tindak Kriminal Yang Baru Terulang Kembali)
Oleh : Adi Victoria (Penulis Buku “Khilafah The Answer”)
Alhamdulillah, kita telah memasuki bulan Rajab. Itu artinya kurang
dari tiga bulan lagi kita akan bertemu dengan bulan yang penuh dengan
keberkahan (syahrun mubarrak) yakni bulan ramadhan. Sebagian kaum
muslimin pun berdo’a sebagaimana do’a dalam sebuah hadist yang diajarkan
oleh Rasulullah saw yakni “Allahumma barik lana fi Rajabwa Sya’ban wa barik lana fi Ramadhan” yang artinya “Ya Allah ! Berkahilah kami di bulan rajab dan sya’ban serta berkahilah pula kami di bulan Ramadhan”
(Rangkaian Jawaban
asy-Syaikh al-‘Alim ‘Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah Amir Hizbut Tahrir
atas Berbagai Pertanyaan di Akun Facebook Beliau)
Jawab Soal tentang Demokrasi
Kepada Irfan Abu Naveed
Pertanyaan:
Umat Islam pada masa sekarang ini digempur oleh berbagai pemahaman
yang salah dan keyakinan batil yang dimasukkan ke agama kita yang lurus;
dan yang bertentangan dan berbenturan dengan akidah islamiyah dari
segala sisi, seperti demokrasi yang batil. Masalah yang berbahaya bagi
kita, bahwa sebagian kaum Muslimin di Indonesia beranggapan demokrasi
berasal dari Islam. Mereka berargumentasi dengan dalil-dalil syara’ dari
al-Quran dan as-Sunnah dengan pemahaman yang sesat dan berpura-pura
dalam menggunakan dalil-dalil ini.
TURKI adalah “The Sick man” (Lelaki yang sakit), demikianlah gambaran
yang kami pelajari di sekolah dahulu. Dan Eropa hendak membagi-bagi
warisan “the sick Man” dengan maksud menampakkan kelemahan Islam.
Turki yang mewakili kebesaran Islam digambarkan oleh mereka sebagai
sosok yang rapuh bagaikan laki-laki yang sakit. Pada saat itu Mustapha
Kamal menjadi salah seorang panglima pasukan Turki di di Palestina. Dia
mengadakan persekongkolan dengan Allenby, palnglima pasukan Inggris.
Allenby menawarkan misi rahasia kepada Attaturk yaitu ” Jika kamu mau
membantu kami memukul mundur pasukan turki, maka akan kami serahkan
Turki kepadamu sesudah negara terssbut kami kalahkan.
*
Eropa dan Kemal Attarturk : Hancurkan Setiap Aktifitas Yang Inginkan Khilafah Islam (3)
Setidaknya ada beberapa seruan yang khas terdengar dari dua kelompok tertentu yaitu :
Dakwah itu harus tauhid dulu jangan terburu buru menyerukan Khilafah
karena khilafah akan terwujud bila tauhid sudah tertanam dengan benar
diantara kaum muslimin Tak usah berteriak-berteriak khilafah di jalan.
Jihad tidak harus menunggu khilafah. Mengatakan jihad hanya bisa
dilakukan apabila ada khilafah maka bisa jadi perkataan ini adalah
titipan penjajah asing untuk melemahkan semangat jihad
*
Jangan pisahkan antara Iman (Tauhid), Khilafah dan Jihad
Muktamar Khilafah 2013 Jawa Timur di Stadion 10 November Surabaya
MK2013-Jatim ini dihadiri lebih dari 70.000 orang, menurut laporan banyak peserta yang berada diluar stadion dan berjumlah ribuan karena membludaknya jumlah peserta MK ini.
MK deng tema "Perubahan Besar Menuju Tegaknya Khilafah" yang diperjuangkan oleh Hizbut-tahrir(HT).
Peserta adalah para ulama-asatidz-syabab, anggota, pelajar HT, pendukung dan simpatisan HT dari kalangan akademis-politis-pesantren dll seluruh pelosok Jatim.Mereka antusias mengikuti acara sembari bersemangat utk mewujudkan cita-cita berdirinya Negara Khilafah Islamiyah yang dijanjikan.
RANGKAIAN JAWABAN SYAIKH AL-‘ALIM ‘ATHA’ BIN KHALIL ABU AR-RASYTAH AMIR HIZBUT TAHRIR ATAS PERTANYAAN DI AKUN FACEBOOK BELIAU
Jawaban Surat Seputar Poros-Poros Suriah dari Sisi Pergolakan
Kepada al-Fatih al-Jadid (Alfateh Akjadeed)
Pertanyaan:
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.
Amir kami yang mulia.
Amir kami, apakah laman ini khusus untuk masalah-masalah fiqhiyah.
Jika tidak maka saya punya pertanyaan berikut: saya memperhatikan
jalannya perang yang berkecamuk di negeri Syam bahwa di sana ada
sejumlah poros regional di samping dua poros negara utama:
*
Jawaban Surat Seputar Poros-poros Suriah dari Sisi Pergolakan
Pada bulan Mei-Juni ini Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berencana
menggelar event akbar berupa Muktamar Khilafah (MK) 2013 di berbagai
daerah di Indonesia. Acara ini diselenggarakan secara marathon di 31
Kota. Start pada 5 Mei bertempat di Kendari, Semarang, dan DIY. Kemudian
ditutup di Jakarta pada 2 Juni.
HTI begitu konsisten dalam perjuangannya menegakkan syariah dan
khilafah. Alasan pertamanya ialah karena ini adalah konsekwensi iman.
Dan alasan kedua karena HTI telah menyadari betul bahwa krisis
multidimensi yang terjadi di negri ini hanya bisa diatasi dengan sistem
yang datang dari Rabb penggenggam alam semesta. Itulah sistem Islam
dalam bingkai Khilafah. Penjelasan sederhananya, Allah Swt sang pencipta
manusia, kehidupan, dan alam semesta, tentunya lebih tau apa yang
dibutuhkan ciptaan-Nya.
Siapa Butuh Negara Demokrasi ?(Who Needs Democratic State)
Karut
marut negeri sungguh menyesakkan dada kita. Sungguh sulit diterima
nalar, bagaimana seorang bocah kecil yang berusia 8 tahun – kalau
kemudian memang terbukti benar—tega membunuh teman sepermainannya
sendiri, yang usianya baru 6 tahun.
Sampai sekarang polisi belum bisa memastikan apa motif sebenarnya
dari tersangka pelaku, namun diduga karena korban memiliki utang seribu
rupiah kepada pelaku. Bagaimana mungkin anak sekecil itu sudah menjadi
pembunuh ?
*
Siapa Butuh Negara Demokrasi ?(Who Needs Democratic State)
Banyak kelompok yang mengklaim
dirinya Ahlus Sunnah wal Jamaah karena klaim kebenaran dan ahli surga,
sementara yang lain bukan. Sebenarnya siapakah Ahlus Sunnah wal Jamaah?
Apakah mazhab atau kelompok tertentu? Bagaimana ciri-cirinya?
Jawab:
Istilah Ahlus Sunnah wal Jamaah
sebenarnya merupakan istilah baru. Pada zaman Nabi saw, istilah ini
belum dikenal. Demikian juga pada zaman Khulafaur Rasyidin, Khilafah
Umayyah dan permulaan zaman Khilafah ‘Abbasiyyah. Pada zaman itu,
satu-satunya istilah yang digunakan adalah “Muslimûn”.1
Aku tidak pernah menyangka bahwa apa yang telah ditetapkan Allah di
dalam kitab Nya dan melalui lidah Rasul Nya memerlukan persetujuan dari
hamba hamba Allah. Akan tetapi aku terkejut ketika firman Allah SWT Rabb
yang maha tinggi itu akan tetap berada dalam mushaf- yang mempunyai
kesucian di dalam hati kita – sampai ia mendapat persetujuan dari hamba
hamba Allah di parlemen untuk menjadi sebuah undang undang. Dan apabila
keputusan hamba hamba Allah di parlemen itu berbeda dengan hukum Allah
di dalam Al Quran, maka keputusan hamba hamba Allah lah yang dijadikan
undang undang yang berlaku, meskipun undang undang tersebut bertentangan
dengan Al Quran dan As Sunnah…
Untuk mengendorkan motivasi umat Islam dalam memperjuangkan khilafah, orang-orang yang menolak khilafah atau yang agak malu-malu untuk menolaknya sering mengatakan, “khilafah memang wajib menurut sebagian ulama, tapi dalilnya tidak qath’i, kewajibankhilafah ini hanya masalah ijtihadi saja”. Tujuan perkataan itu adalah ingin meyakinkan umat Islam bahwa khilafah bukan satu-satunya pilihan, khilafah bukan hukum qath’i yang mengikat umat Islam sehingga tidak ada pilihan lain selain khilafah. Sebab, ketika khilafah
itu hanya “sekedar ijtihad”, berarti masih sah untuk menandinginya
dengan “ijtihad” yang lain. Jawabnya untuk pernyataan tersebut minimal
ada tiga:
Tahun
2012 boleh berlalu dan awal tahun 2013 telah lewat seminggu. Namun
meskipun begitu, refleksi dan introspeksi tidaklah dipagari oleh waktu.
Semua stasiun TV yang menghadirkan kaleidoskop tahunannya dengan jelas
memperlihatkan bahwa masyarakat masih saja terus didera oleh masalah
yang multikompleks layaknya sarang laba-laba.
Di tahun 2012, setidaknya ada beberapa peristiwa penting
yang menggambarkan hal tersebut, diantaranya : kekayaan alam masih
‘ditongkrongi’ asing, korupsi masih dan semakin menggurita,
Bagaimana sikap anda jika
mendengar berita tentang seorang anak yang berzina dengan ibunya
sendiri? Tentu anda akan merasa sangat jijik, benci, prihatin dan marah.
Begitu juga dengan semua orang dalam masyarakat ini yang masih sehat
akalnya tentu akan memberikan respon yang serupa. Padahal kita saat ini
bukan hidup di masyarakat Islamiy, tetapi masyarakat sekuler yang
terbentuk dari penerapan hukum sekuler. Walaupun sudah jauhnya
masyarakat terhadap pemikiran Islam, tetapi kemaksiatan berupa kasus
perzinahan antara ibu dan anak ini masih jarang terjadi sehingga masih
dianggap sebagai hal yang tabu.
Disisi lain masyarakat saat ini malah sudah terbiasa dengan
kemaksiatan lainnya yaitu melakukan transaksi ribawi yang sebenarnya
tingkatan dosa terendahnya setara dengan dosa perzinahan antara ibu dan
anak kandungnya sendiri.