بسم الله الرحمن الرحيم
RANGKAIAN JAWABAN SYAIKH AL-‘ALIM ‘ATHA’ BIN KHALIL ABU AR-RASYTAH AMIR HIZBUT TAHRIR ATAS PERTANYAAN DI AKUN FACEBOOK BELIAU
Jawaban Surat Seputar Poros-Poros Suriah dari Sisi Pergolakan
Kepada al-Fatih al-Jadid (Alfateh Akjadeed)
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.
Amir kami yang mulia.
Amir kami, apakah laman ini khusus untuk masalah-masalah fiqhiyah. Jika tidak maka saya punya pertanyaan berikut: saya memperhatikan jalannya perang yang berkecamuk di negeri Syam bahwa di sana ada sejumlah poros regional di samping dua poros negara utama:
- Poros Saudi, dan kunci aktifitas di situ adalah Syaikh al-‘Ar’ur dan poros ini sebagai contoh ia memiliki Liwâ’ al-Islâm di Duma dan dalam pembentukan Komando Militer Gabungan dengan Thaifur (Ikhwan).
- Poros Qatar: disamping mendukung Koalisi dan berperan sejak awal menghambat Dewan Nasional dan dukungannya kepada Komite Koordinasi Nasional, poros Qatar mengadopsi dukungan kepada Front Pembebasan Suria. Poros Qatar ini memiliki banyak kunci yang terpenting adalah ‘Azmi Basyarah.
- Poros Turki: yang konsern terhadap stabilitas keseimbangan dalam negeri yang rapuh dan perhatiannya tertuju pada masalah Kurdi yang pertama-tama, kemudian masalah demokrasi di Suria yang kedua. Poros ini merupakan poros yang fokus dengan hukum internasional dan politik Amerika.
- Poros Yordania: tampak jelas poros ini berselisih dengan poros Turki. Terjadi sejumlah upaya untuk membentuk apa yang disebut Tentara Nasional di bawah pengawasan Yordania, akan tetapi Turki dan Amerika menggagalkannya dengan jalan menjalin kontak dengan para perwira yang terlibat di antaranya Mushtafa asy-Syaikh (meski ada kehadiran permanen intelijen Amerika dan kementerian pertahanan di dalam pertemuan di Yordania).
- Poros Kuwait: melalui jamaah-jamaah islamiyah lewat pribadi-pribadi: telah terbentuk untuk mereka secara asasi (Ahrâr asy-Syam –Free Syam-) dan mereka bekerja untuk merekrut banyak pihak khususnya di Syam.
Dan dalam kerangka internasional: poros Amerika, kemudian poros Inggris dan Perancis. Semua itu terkait dengan oposisi. Pertanyaannya: seperti apa potret pergolakan yang berlangsung? Dan bagaimana potret kawasan dari sisi sub-ordinasi? Dan apa poros asasi di dalam pergolakan tersebut? Bagaimana deskripsi keadaan pada setiap pihak? Semoga Allah memberi balasan yang lebih baik kepada Anda.
Jawab:
Kepada al-Fatih al-Jadid (Alfateh Akjadeed).
Wa ‘alaikum as-salam wa rahmatullahi wa barakatuhu.
Anda bertanya apakah laman ini untuk masalah politik, pemikiran atau fiqhiyah…
Ya saudaraku, laman ini adalah untuk semua kebaikan yang diharapkan dari komunikasi ini. Maka tidak dilarang pertanyaan apapun pada pintu kebaikan manapun, insya’Allah.
Adapun pertanyaan Anda tentang poros-poros Suria dari sisi pergolakan maka masalah tersebut sebagai berikut:
- Sebenarnya pengaruh politik riil sejak masa Hafezh Assad dan Bashar adalah pengaruh Amerika. Rezim ini merealisasi kepentingan-kepentingan Amerika di kawasan. Juga menjaga keamanan entitas Yahudi, bukan hanya pada batas pendudukan 48, bahkan begitu juga di Golan yang diduduki tahun 1967.
- Ketika terjadi pergerakan-pergerakan rakyat di Suria dan terus meningkat eskalasinya, Bashar tidak mampu mengembalikan keadaan seperti dahulu. Amerika paham bahwa anteknya, diktator Syam telah jatuh secara de jure. Maka perhatian Amerika adalah menjamin antek pengganti setelah Bashar. Amerika pun sungguh-sungguh dan mendirikan Dewan dan Koalisi… Akan tetapi Amerika belum mampu membentuk akar untuk Dewan dan Koalisi di dalam negeri. Akhirnya Amerika khawatir orang-orang revolusioner bisa menjungkalkan diktator sebelum penggantinya jadi matang dan kemudian posisinya ditempati oleh kekuatan yang tidak diperhitungkan oleh Amerika.
- Maka Amerika memberikan tenggat demi tenggat kepada Bashar dengan rencana-rencana busuk yang tidak tegas melalui Liga Arab dan PBB. Amerika membentuk para pengamat yang tidak mampu melindungi diri mereka sendiri. Amerika mengadakan pertemuan di sana sini tanpa keputusan, tidak lain untuk mengulur waktu supaya bisa memasarkan bonekanya yang tinggal di luar negeri, sehingga masyarakat menerima mereka sebagai penguasa di dalam negeri.
- Yang mengejutkan Amerika adalah bahwa yang dominan di dalam negeri adalah emosi islami baik yang memiliki emosi islami itu orang-orang yang sadar (paham) terhadap pemikiran-pemikiran Islam dan hukum-hukumnya atau mereka yang tidak paham… Peraduan Amerika juga hancur oleh seruan-seruan dan teriakan-teriakan masyarakat yang menyerukan Khilafah. Hingga suara-suara lain yang sekuler … dan sebagainya hampir-hampir tenggelam dalam hal-hal yang berjejalan meski mendapat fokus peliputan secara luas di media massa!
- Suasana itu memasukkan kengerian ke dalam hati Amerika dan sekutunya dan mereka khawatir perkaranya akan luput dari tangan mereka. Karena itu Amerika fokus pada tiga perkara:
Kedua, jika Amerika tidak bisa memasarkan bonekanya melalui pembantaian Bashar, maka kemungkinan Amerika akan merujuk kepada intervensi internasional untuk memaksakan pemerintahannya. Amerika menyiapkan panggung dengan dalih-dalih dan alasan-alasan untuk dilakukannya intervensi jika diperlukan. Akan tetapi, dikarenakan banyaknya permasalahan dan berbagai krisis di dalam dan luar negeri, hal itu membuat intervensi berada di garis belakang dari rencana-rencana Amerika. Amerika tidak akan merujuk pada intervensi kecuali setelah rencana pertama yang disebutkan di atas gagal.
Ketiga, selama jangka waktu tersebut, negeri telah sampai pada kehancuran sehingga jika Islam menguasai pemerintahan di Suria, maka negeri Suria telah mengalami banyak kehancuran dan luluh lantak. Amerika dan sekutunya beranggapan bahwa itu akan membuat umat putus asa, menyerah dan duduk dari melakukan kebangkitan dan gerakan. Akan tetapi Amerika dan semua musuh Islam tidak paham keagungan umat ini. Di dalam rahim umat ini ada tokoh-tokoh yang memakmurkan bumi, meski hidung orang-orang zalim tersungkur. Mereka memperbanyak tanaman dan hewan ternak bagaimanapun tipu daya orang-orang munafik. Umat ini dan kelompok mereka sebelumnya telah mengalami: serangan kaum salib dan Tatar yang menyebarkan kerusakan, pengrusakan, pembunuhan dan penghancuran di muka bumi. Meski demikian umat berhasil mengalahkan kaum salib dan Tatar dan mengusir mereka tunggang langgang. Mereka menjadi sejarah sekejab, seolah-olah belum terjadi kemarin. Umat hidup kembali, menghancurkan musuh-musuhnya dan mengalahkan mereka dari sisi yang tidak mereka sangka-sangka. Umat pun kembali menjadi sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk umat manusia.
﴿ كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ
لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا
لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ ﴾
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik.(TQS Ali Imran [3]: 110)- Ini tentang Amerika … Sedangkan Rusia, Turki, Iran dan sekutunya di Lebanon, maka mereka semuanya adalah garis depan Amerika yang membekali dan mendukung Bashar dengan senjata … memanaskan atau mendinginkan panggung sesuai rencana Amerika. Pada konteks inilah terjadi pertemuan paling akhir antara menteri luar negeri Amerika dengan menteri luar negeri Rusia. Itu adalah untuk “menghabiskan waktu” mendekatkan pembicaraan keduanya kepada keputusan-keputusan …
- Sedangkan Eropa, maka Eropa berupaya “mengacau” melalui antek-anteknya, khususnya Qatar dan Yordania. Perlu diketahui bahwa Amerika tidak memperhitungkan mereka. Amerika meninggalkan para pemimpin Eropa berjalan di belakang Amerika. Setelah Amerika pergi ke Rusia dan bertemu dengan Rusia pada topik Suria dengan mengabaikan peran Eropa! Setelah itu perdana menteri Inggris pergi ke Rusia mengikuti jejak Amerika untuk melihat jika di sana ada sesuatu yang bisa diharapkan untuk menjaga raut mukanya, seolah Inggris memiliki peran dalam masalah ini. Sikap Perancis tidak berbeda dengan itu, kecuali bahwa suara Perancis lebih keras dari suara Inggris dalam keburukan dan kelicikan. Tetapi hasilnya sama, dalam hal tidak ada peran keduanya di Suria.
- Poros umat di Suria dan gerakan di sana sebagai berikut:
- Kelompok lainnya yang jumlahnya lebih banyak dari kelompok kecil itu dan lebih berat bobotnya … Mereka adalah orang-orang muslim yang di mata mereka ada tabir: mereka mencintai Islam dan menginginkan al-Khilafah, mereka merindukan Rayah Rasulullah saw. Akan tetapi mereka tidak mendeklarasikan apa yang mereka cintai dan mereka inginkan, karena takut memprovokasi negara-negara imperialis. Mereka tidak mengangkat suaranya karena khawatir memicu klaim-klaim nasionalisme!
- Kelompok yang menyerukan pemerintahan islami, dan ini ada dua kelompok:
Bagian yang menggunakan aktifitas fisik dan menyerukan pemerintahan Islami, tetapi mereka tidak paham secara penuh dan shahih terhadap pemikiran-pemikiran Islam dan hukum-hukumnya serta terhadap realita yang terjadi …dan sebagainya.
Bagian yang benar dan mukhlis menginginkan pemerintahan islami “al-Khilafah ar-Rasyidah” melalui metode yang ditempuh oleh Rasulullah saw sehingga bagian ini meminta nushrah dari ahlu an-nushrah …
Sungguh, kami wahai saudara yang mulia, pada setiap aktifitas kami, kami berpegang kepada metode Rasul saw. Kami menggariskan garis lurus di samping garis yang bengkok. Kami tampakkan kebenaran dan kami dorong. Bukan hanya di Syam saja, akan tetapi ada aktifitas-aktifitas yang kami lakukan di daerah-daerah lainnya, khususnya yang bertetangga dengan Syam, dan itu merupakan aktifitas yang menonjol bisa disaksikan, dengan izin Allah. Dan kami memohon kepada Allah SWT pertolongan dan taufik.
Sebagai penutup, Amerika dan sekutunya menyiapkan segala persiapan untuk mengadakan kesepakatan yang menjamin keselamatan diktator Syam, dan menggantikan wajah yang coreng moreng dengan wajah yang lebih sedikit coretannya, dengan struktur bangunan rezim sekuler republik tetap tegak. Mereka mengerahkan segenap daya upaya untuk menunda pemerintahan Islam yang akan datang ke bumi Syam. Di dalam pemerintahan Islam ada kebinasaan kaum kafir dan orang-orang munafik, para pengikut dan kelompoknya. Yang wajib bagi umat adalah tidak memberi kesempatan kepada mereka untuk merealisasi tujuan-tujuan jahat mereka. Akan tetapi, umat harus tetap teguh di atas kebenaran dan berjanji kepada Allah untuk tidak menerima pengganti al-Khilafah dan tidak terpedaya dengan boneka musuh-musuh Islam yang mengedarkan ide pemerintahan transisi atau pemerintahan sementara, yang merupakan pemerintahan yang memuji musuh-musuh Islam dan melakukan makar terhadap Islam dan kaum Muslimin seperti halnya kaum kafir imperialis dan orang-orang munafik. Dewan Nasional yang paling dahulu, lalu Koalisi Nasional yang berikutnya, dan Hito yang datang dari jauh, semuanya tidak akan memberikan kebaikan untuk umat ini, akan tetapi mereka menempuh jalan Amerika dan sekutunya…
Saudaramu
‘Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah
08 Rajab 1434
18 Mei 2013
[sumber]
0 comments: