Kenapa Harus Khilafah?
6:42 PM | Author: el-Hafiy
3 Maret 1924, Khilafah dibubarkan Kamal Attartuk, agen Inggris keturunan Yahudi. Inilah puncak kemerosotan kaum muslim yang memang sudah lama menggerogoti tubuh umat. Atas nama Dewan Agung Nasional Turki (Al Jam’iyyatu al Wathaniyah al Kubro), Kamal merubah Turki menjadi Republik dengan asas sekulerisme. Tidak hanya itu, Kamal melakukan proses sekulerisasi dengan tangan besi. Khilafah dibubarkan, alasannya diktator, korup, dan bermacam tuduhan keji lainnya. Hukum syara’ pun diganti, dianggap kuno dan tidak manusiawi. Segala yang berbau Islam, dituduh berbau Arab, dan harus diganti. Mulai dari bahasa Arab, pakaian Arab, sampai adzan semua harus diubah. Islam dicampakkan. At Tatturk lupa,
Islamlah yang membuat umat Islam, rakyat Turki, jaya dan gemilang.

Sekarang, penderitaan umat semakin bertambah. Negeri-negeri Islam terpecah belah menjadi puluhan negara yang dikontrol oleh penjajah Barat. Negara lemah, yang tidak bisa menolong saudaranya sendiri. Bayangkan, mereka tidak bisa menyelamatkan Pelestina, yang dijajah Israel. Rakyat Irak dibantai, Fallujah negeri dengan seribu menara masjid dinodai, tapi penguasa-penguasa negeri-negeri Islam yang sekuler itu sekedar jadi penonton. Darah kaum muslim, demikian gampang ditumpahkan oleh penjajah Amerika Serikat dan sekutunya dibantu agen-agen pengkhianat dari umat Islam sendiri. Mulai dari Palestina, Irak, Afghanistan,
*
Share/Bookmark
Dalam sebuah acara diskusi dengan tema : "Mencari Format Terbaik Mensejahterakan Indonesia", saat sesi tanya jawab terjadi dialog sebagai berikut ;

Peserta diskusi : Saudara moderator, saudara moderator...., mohon saya di beri kesempatan menanggapi pembicara !

Moderator : Silahkan pak..., apa tanggapannya ?

Peserta
diskusi : Saya heran dengan adik pembicara yang satu itu..., maaf saya panggil adik karena usia Anda jauh di bawah usia saya.

Pertanyaan saya..., mengapa Anda ngotot sekali dengan ide Khilafah sebagai format yang pas bagi Indonesia ? Padahal Indonesia ini sistemnya demokrasi dan asasnya Pancasila, Demokrasi Pancasila sudah final dik..., sebagai kesepakatan bersama seluruh bangsa Indonesia.

*
Share/Bookmark

Pelajaran Tunisia, Mesir, Libia, dll
  • Optimisme perubahan: masyarakat dunia tidak (sepenuhnya) apatis. Mereka mau memikirkan,  berjuang bahkan berkorban bukan sekedar untuk kepentingan pribadi
  • Alianasi politik : penguasa dan rakyat
  • Rezim dan sistem yang korup, diktator, gagal mensejahterakan rakyat akan tumbang
  • Rezim yang yang menghamba dan bergantung pada kekuatan asing sangatlah rapuh dan bernasib tragis , dicampakkan oleh tuannya sendiri
  • Sikap hipokrit dan
busuk negara-negara imperialis (Amerika, Inggris, dan sekutunya)
  • Perubahan (tumbangnya sebuah rezim) dapat dilakukan di luar parlemen, bukan dari dalam
  • People Power saja, tanpa dukungan militer, tidak serta merta mampu menumbangkan rezim & sistem
  • Perubahan tanpa visi dan kepemimpinan yang jelas , rawan ‘pembajakan’ rezim lama dan kepentingan asing
  • Perubahan mendasar tidak cukup dengan pergantian rezim tapi harus inqilabiyah (asasiyah,syumuliyah)
  • Relevansi seruan khilafah dan syariah
  • *
    Share/Bookmark

    Tahqiiq al-Manath: Kaidah dan Asas-Asas dalam Demokrasi
            Kelahiran demokrasi bermula dari adanya para penguasa di Eropa yang beranggapan bahwa penguasa adalah Wakil Tuhan di bumi dan berhak memerintah rakyat berdasarkan kekuasaan Tuhan. Mereka beranggapan bahwa Tuhan telah memberi mereka kewenangan membuat hukum dan menerapkannya. Dengan kata lain, penguasa dianggap memiliki kewenangan memerintah rakyat dengan peraturan yang dibuat penguasa itu sendiri, karena mereka telah mengambil kekuasaannya dari Tuhan, bukan dari rakyat. Lantaran hal  itu, mereka menzhalimi dan menguasai rakyat —sebagaimana pemilik budak menguasai budaknya— berdasarkan anggapan tersebut.
            Lalu timbullah pergolakan antara para penguasa Eropa dengan rakyatnya. Para
    filosof dan pemikir mulai membahas masalah pemerintahan dan menyusun konsep sistem pemerintahan rakyat —yaitu sistem demokrasi— di mana rakyat menjadi sumber kekuasaan dalam sistem tersebut. Penguasa mengambil sumber kekuasaannya dari rakyat yang menjadi pemilik kedaulatan. Rakyat dikatakan memiliki kehendaknya, melaksanakan sendiri kehendaknya itu, dan menjalankannya sesuai sesuai keinginannya. Tidak ada satu kekuasaan pun yang menguasai rakyat, karena rakyat ibarat pemilik budak, yang berhak membuat peraturan yang akan mereka terapkan, serta menjalankannya sesuai dengan keinginannya. Rakyat berhak pula mengangkat penguasa untuk memerintah rakyat —karena posisinya sebagai wakil rakyat— dengan peraturan yang dibuat oleh rakyat.
            Karena itu, sumber kemunculan sistem demokrasi seluruhnya adalah manusia, dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan wahyu atau agama.

    *
    Share/Bookmark
    Inilah Serangkaian Artikel dari:
    "PROPOSAL GUGATAN ISLAM DAN PARA PEJUANG IDEOLOGI ISLAM ATAS DEMOKRASI NIZHAM KUFR & PARA PENDUKUNGNYA"

    MUKADIMAH: 

    “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil-amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. al-Nisaa' [4]: 59)

    Dalam kajian penggalian hukum Islam (istinbath al-hukm) dalam ilmu ushul fiqh, ada tiga hal yang
    penting:
    1. Fahmul Waaqi' (Tahqiiq al-manath); yakni memahami objek fakta yang dihukumi (manath al-hukm).. Diantaranya memahami definisi Demokrasi dari asal-usulnya, asal-usul Demokrasi, asas akidah yang mendasari Demokrasi maupun pemahaman terhadap perkara-perkara cabang yang lahir dari Demokrasi.

    2. Fahmusy Syar'i (Istidlal); memahami penggalian dalil-dalil syara' sebagi sumber hukum (mashdar al-hukm). Sumber hukum Islam yang disepakati adalah: al-Qur’an, al-Sunnah, dan yang ditunjukkan keduanya yakni Ijma’ Sahabat dan Qiyas Syar’iyyah.

    3. Mengaitkan antara fakta sebagai objek yang dihukumi (manath al-hukm) dan dalil-dalil syari’at sebagai mashdar al-hukm (sumber hukum).

    *
    Share/Bookmark
    تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ

    “Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada
    Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) yang zalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” Beliau kemudian diam. (HR Ahmad dan al-Bazar).

    Sanad Hadits

    Imam Ahmad menerimanya dari Sulaiman bin Dawud ath-Thuyalisi dari Dawud bin Ibrahim al-Wasithi dari Habib bin Salim dari an-Nu‘man bin Basyir. Ia berkata:
    *
    Share/Bookmark
    Al-Wahhabiyyah
    7:31 AM | Author: el-Hafiy
    Al-Wahhabiyyah, sebutan yang dialamatkan kepada pengikut Muhammad bin Abdil Wahhab (w. 1206 H). Kelompok yang mengaku bermanhaj As-Salaf[1] Ash-Shalih Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah, menyeru kepada pemurnian Tauhid dan memberantas apa yang mereka sebut syirik dan bid’ah[2].

    Sekilas Tentang Muhammad bin Abdil Wahhab dan Kemunculan
    Wahabiyyah
    Muhammad bin Abdul Wahhab adalah seorang mujtahid dari madzhab Hambali[3] yang dilahirkan dan dibesarkan di ‘Uyainah – Najed (saat itu wilayah Hijaz berada di bawah kendali Syarif Mekah dalam naungan Khilafah Turki ‘Utsmani). Dia berasal dari keluarga terpandang, kakeknya Sulaiman bin Ali (w. 1079 H) adalah seorang mufti di Najd, ayahnya Abdul Wahhab bin Sulaiman (w. 1153 H) adalah mufti sekaligus qadhi di Najd, dan saudaranya Sulaiman bin Abdil Wahhab (w. 1210 H) adalah ‘ulama besar di masanya. Dari sisi
    *
    Share/Bookmark

    A. Pengertian Syî’ah Secara Umum
    Syî’ah: asalnya adalah mereka yang mendukung Ali bin Abi Thalib ra, kemudian menjadi kelompok tersendiri diantara kelompok-kelompok kaum muslimin, dengan keyakinan bahwa khilafah adalah hak Ali bin Abi Thalib ra dan para keturunannya,
    kemudian mereka terbagi menjadi banyak kelompok dimana setiap kelompok memiliki paham-paham yang khas, yang dengannya mereka berbeda dari paham Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah.[1]


    B. Sejarah Kemunculan
    Kelompok Syî’ah terbentuk setelah rentetan peristiwa sejak akhir masa kekhilafahan ‘Utsman bin Affan ra. sampai khalifah Ali bin Abi Thalib ra. Semuanya bermuara pada sosok bernama Abdullah bin Saba’, seorang
    *
    Share/Bookmark
    ISLAM DAN KHILAFAH
    4:42 PM | Author: el-Hafiy

    Tiada kemuliaan tanpa Islam
    Tak sempurna Islam tanpa syariah
    Takkan tegak syariah tanpa Khilafah

    Sudah lama kita, sebagai bagian dari umat, santri dari guru-guru kita para ulama yang mukhlis bercita-cita seperti guru kita. Cita-cita yang telah lama terpendam dalam sanubari kita. Yaitu tegaknya syariah dalam bingkai
    khilafah.

    Mengapa harus khilafah? Pertama, tentu saja karena dorongan keimanan. Aqidah Islam yang terangkum dalam kalimat syahadatain “Laa ilaaha illa Allah Muhammad Rasulullah,”
    mendorong kita untuk:
    1) Hanya mengimani Allah sebagai Tuhan kita, sebagai yang kita sembah. Bentuk penyembahan yang benar tentu dengan menafikan yang selain-Nya. Dengan mematuhi semua perintah dan menjauhi yang dilarang-Nya. Dengan menjalankan hukum-hukum-Nya saja, bukan hukum dari selain-Nya. Dan perlu diingat bahwa pelaksanaan hukum Allah tidaklah mungkin tanpa adanya khilafah.

    *
    Share/Bookmark
    Sistem Demokrasi: Penghambaan Sesama Hamba
    5:44 PM | Author: el-Hafiy
    Oleh: Ihsan Tandjung

    Dalam surat yang dikirim kepada suku Najran yang beragama Nasrani, Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam menyampaikan seruan sebagai berikut:

    فإني أدعوكم إلى عبادة الله من عبادة العباد
    “Sesungguhnya aku menyeru kalian kepada
    penghambaan Allah ta’aala semata dan meninggalkan penghambaan sesama hamba.” (HR Al-Baihaqi 2126)

    Demikianlah, Islam datang membawa seruan abadi agar manusia hanya menghambakan diri kepada Allah ta’aala semata. Ajaran Allah ta’aala tidak membenarkan adanya penghambaan antara sesama hamba. Manusia tidak dibenarkan untuk menghamba kepada sesama manusia. Pengertian menghamba kepada sesama hamba bukan hanya dalam bentuk manusia bersujud di hadapan manusia lainnya.
    *
    Share/Bookmark
    MENGGUGAT JALAN DEMOKRASI
    5:50 PM | Author: el-Hafiy
    Oleh : Farid Wadjdi

    Pergolakan di Timur Tengah menunjukkan kegagalan jalan demokrasi untuk melakukan perubahan yang substansial.

    Klaim sebagian pihak yang menyatakan pergolakan di Timur Tengah merupakan kemenangan
    demokrasi, sangat patut dipertanyakan. Yang terjadi sebenarnya adalah hal yang natural/alami.
    Pemerintah diktator yang bertindak represif dan gagal menyejahterakan rakyatnya, sekuat apa pun
    akan tumbang. Dalam kondisi seperti ini, yang penting bagi rakyat adalah turunnya penguasa
    diktator. Artinya, bisa jadi rakyat tidak begitu peduli apakah itu
    demokrasi atau tidak!

    Sebaliknya, perubahan yang terjadi di Timur Tengah saat ini justru dilakukan bukan dengan jalan demokrasi, tapi gerakan rakyat di luar parlemen (ekstra parlemen). Selama ini ada semacam racun pemikiran yang terus ditebarkan di tengah umat Islam, kalau ingin mengubah harus masuk parlemen, harus bergabung dalam ritual demokrasi. Gejolak Timur Tengah secara nyata membantah pandangan ini.

    Di samping tidak efektif untuk membuat perubahan yang substansial, ritual demokrasi ini mengandung banyak persoalan. Yang mendasar adalah bahaya ideologis. Demokrasi dengan pilar utamanya kedaulatan rakyat (as siyadah lil sya’bi), telah menjadikan sumber hukum adalah akal dan hawa nafsu manusia atas nama rakyat.
    *
    Share/Bookmark

    Daftar Isi

    hosting murah, gratis domain





    Kumpulan Bantahan – Jawaban Ilmiyyah HT (Resmi) & Syabab Atas Berbagai Fitnah Terhadap HT

    Tanya Jawab Seputar Hizbut Tahrir & Metode Dakwah:

    Tanya Jawab Seputar Hizbut Tahrir (1)
    Tanya Jawab Seputar Hizbut Tahrir (2)
    Tanya Jawab Seputar Hizbut Tahrir (3)
    Hizbut Tahrir Adalah Partai Politik Yang Berdiri Sendiri Tidak Mewakili dan Tidak Diwakili Oleh Siapapun
    Cara HT Mengungkapkan Dirinya Sendiri
    Jawaban Tuntas Pertanyaan Berulang Seputar Khilafah dan Hizbut Tahrir
    Mengenal Hizbut Tahrir
    Tahapan Dakwah dan Aktivitas Politik Hizbut Tahrir
    Jalan Rasulullah saw, Jalan Pasti Menuju Tegaknya Khilafah
    Hizbut Tahrir : Dakwah Islam Pemikiran, Politik, dan Tanpa Kekerasan
    Kenapa Hizbut Tahrir Partai Politik ?
    Memoar Syaikh Abu Arqam (Generasi Awal Hizbut Tahrir)
    Sejarah Awal Masuknya Hizbut Tahrir ke Indonesia
    Ustadz Abu Zaid (DPP HTI): HT Hanya Meneladani Metode Dakwah Nabi SAW
    Jalan Menuju Khilafah
    Jalan Utopia Menuju Khilafah
    Hizbut Tahir Menilai Berhasil Kenalkan Konsep Khilafah
    Fikrah Akidah Islam
    Capaian Muktamar Khilafah 2013
    Muktamar Khilafah Sia-sia?
    Wawancara Koran al Liwa’ dengan Ustadz Ahmad Al-Qashash (Media Informasi Hizbut Tahrir Lebanon) : Hizbut Tahrir Berasaskan Aqidah Islam
    Wawancara Wartawan Al Quds Al Arabi dengan Ahmad Al-Khatib (Anggota Media Informasi Hizbut Tahrir) di Palestina
    Keterangan Pers: Hizbut Tahrir yang Berjuang untuk Khilafah dengan Garis Perjuangan yang Sudah Tetap Tidak Akan Berhenti Menarik Perhatian Terhadapnya!
    Jangan Takut Bergabung dengan Hizbut Tahrir

    Koreksi Ilmiyyah HT atas Fitnah & Kesalahan Pemikiran:

    Koreksi Atas buku WAMY dan Buku-Buku Derivatnya (Al-Thariiq ilaa Jamaa’at al-Muslimiin)
    Koreksi Atas Artikel Sabili: “Menguak Hizbut Tahrir”
    Catatan Jubir: HT Elitis?
    Beberapa Tanggapan Terhadap Khilafah
    Hizbut Tahrir dan Pemboikotan Media Massa (Media Anti Islam)
    Hizbut Tahrir adalah Gerakan Islam yang Bekerja Membangun Negara Khilafah yang Merupakan Kewajiban Syariah dengan Metodologi yang Jelas dan Hanya Berdasarkan Syariah yang Benar
    Melarang Aspirasi Penegakkan Syariat dan Khilafah Adalah Menentang Karya Agung Para Ulama dan Melestarikan Kerusakan Sistem Demokrasi
    Catatan Atas Pemberitaan Seputar Hizbut Tahrir Terkait Konferensi Media Global
    Hizbut Tahrir Berjuang Berlandaskan Islam (Tanggapan Atas Artikel Syathah di Surat Kabar Al-Intibahah)
    Gerakan Islam dan Masalah Khilafah (Tanggapan Hizbut Tahrir Atas Surat Kabar Al-Ahram)
    HT Turki: Siapa yang Mengklaim Adanya Hubungan antara Hizbut Tahrir dengan Ergenekon
    Bantahan Terhadap Beberapa Kerancuan Koran asy-Syarq al-Awsath Terhadap Hizbut Tahrir
    KETERANGAN PERS: Bantahan Hizbut Tahrir Indonesia Terhadap Buku Ilusi Negara Islam
    Ilusi Buku Ilusi Negara Islam
    Demokratisasi atau Revitalisasi? (Tanggapan untuk Ahmad Syafii Maarif)
    Kenapa Ideologi Islam Dianggap Asing, Sedangkan Kapitalisme Tidak?
    Bantahan Terhadap Artikel Dr Syafii Ma’arif
    Koran “Shariato Phobia” (Kritik Terhadap The Jakarta Post)
    Catatan Jubir HTI: The Jakarta Post dan Bias Media
    The Jakarta Post/opinion : Inaccurate and misleading reports on HTI
    Mencabut Terorisme dengan Dakwah (Tanggapan Untuk Jawa Pos)
    Tanggapan Terhadap Artikel di Koran Ar-Riyadh
    HT Turki Bantah Tudingan Media Massa
    Hizbut Tahrir Wilayah Lebanon Tolak Tudingan Melakukan Aksi Bersenjata
    Keputusan Penuntut Umum Denmark: Membatalkan Tuduhan Palsu Terhadap Hizbut Tahrir
    Tanggapan HTI Jawa Barat Atas Berita Berjudul: ”Bangladesh Menahan 27 Penyebar Selebaran” Di Pikiran Rakyat Pada Edisi Ahad, 15 Maret 2009

    Amir HT Berjuang Keras Bersama Umat:

    Profil Amir HT Ke-1 Al-’Allamah Asy-Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani
    Profil Amir HT Ke-2 Al-’Alim Asy-Syaikh ‘Abdul Qadim Zallum
    Profil Amir HT Ke-3 Al-’Alim Asy-Syaikh ‘Atha bin Khalil Abu Ar-Rasythah
    Memoar dari Penjara dan Indahnya Persahabatan bersama Amir Hizbut Tahrir, Al-Alim –Al-Jalil Sheikh Ata bin Khalil Abu al- Rashtah
    Alhamdulillah, Facebook dan Twitter Resmi Amir Hizbut Tahrir Al-‘Alim ‘Atha bin Kholil Abu Ar-Rasytah Diluncurkan
    Page FB Resmi Amir HT
    Website Resmi Amir HT
    Amir Hizbut Tahrir: Dukunglah Penegakkan Khilafah
    Teks Pidato Amir Hizbut Tahrir Kepada Warga di Suriah
    Surat Amir Hizbut Tahrir Kepada Salah Seorang Ulama Al-Azhar Syaikh Hasan al-Janaini yang Menjadi Pejuang Khilafah

    Testimoni Sebagian Pandangan Ulama, Tokoh tentang HT & Perjuangan Menegakkan Syari’ah wal Khilafah:

    Prof. Hassan Ko Nakata: Hanya Hizbut Tahrir Gerakan Politik Islam yang Memperjuangkan Terealisasinya Khilafah
    Salah Satu Guru Besar Al-Azhar Al-Syariif Menjadi Pejuang Khilafah
    Brigadir Hussam Alawak Menjelaskan Mengapa Ia Percaya Bahwa Hizbut Tahrir Adalah Kekasih Allah
    Kumpulan Testimoni: Kita Akan Dukung Terus Hizbut Tahrir
    Buya dan Asatidz Sumbar: Hizbut Tahrir Wadah Perjuangan Para Alim Ulama Untuk Menegakkan Khilafah
    Testimoni Ulama: “Saya mahzabnya bukan Rambo yang berjuang sendirian, maka saya bergabung dengan Hizbut Tahrir”
    Kiyai Dadang: “Saya Mendukung Hizbut Tahrir Sepenuh Hati, dan Siap Membantu dengan Segenap Kemampuan yang Ada”
    Ulama Sumedang, Siap Berjuang Bersama Hizbut Tahrir Untuk terapkan Syariah dan Khilafah
    Ulama Banjarnegara: “Begitu Kenal Dengan HTI, Saya Langsung Jatuh Hati”
    Gus Lubabul: “Saya Warga NU, Tetapi Secara Batiniah Merasa Anggota HTI”
    Komentar Beberapa Tokoh Lampung Terhadap Manifesto Hizbut-Tahrir untuk Indonesia
    Workshop Ulama Rancaekek Timur:“Saya ingin Khilafah tegak besok”
    Tokoh Lampung; Jiwa Kami Tetap Akan Mendukung Perjuangan HTI dalam Menegakkan Khilafah
    Kalau Bisa HTI Rutin Memberikan Pencerahan kepada Jamaah
    Ustadz Arifin Ilham : Puncak Kesufian Dalam Islam Adalah Dakwah dan Jihad Untuk Tegaknya Syariah dan Khilafah!
    Pimpinan Ponpes Nurul Ulum Jember, KH. Abdullah: Kami Jalin Hubungan dengan HTI
    Peduli Akan Wajibnya Berhukum Dengan Syariat Islam Kyai Muchlash Zain Undang Para Ulama dan Tokoh Ummat
    Ulama Jabar: Kami Akan Terus Mensosialisasikan Wajibnya Syariah dan Khilafah!
    Workshop Ulama Jawa Timur I : “Penyatuan Sikap dan Langkah Ulama Untuk Penegakan Syariah”
    Ulama Mendukung Hizbut Tahrir Perjuangkan Syariah dan Khilafah

    HT Pecahan dari Al-Ikhwan Al-Muslimin?

    Kala Sebagian Pemimpin dan Anggota Al-Ikhwan Al-Muslimin Jatuh Hati Kepada Hizbut Tahrir
    Syaikh Taqiyudin An-Nabhani Bukan Deflektor dari Gerakan Ikhwan

    HT, Perjuangan Menegakkan Al-Khilafah & Jihad:

    Tanya Jawab atas Ungkapan “Jihad Bukan Metode untuk Menegakkan al-Khilafah”
    Jihad dalam Perspektif Hizbut Tahrir
    Ustadz Ahmad Al-Qashash (Media Informasi Hizbut Tahrir Lebanon): Jihad Hukumnya Wajib!
    Haji & Jihad
    Soal Jawab Amir HT: الجهاد في العمل لإقامة الدولة
    Soal Jawab Amir HT (Terjemah): Jihad dalam Perjuangan Untuk Menegakkan Daulah dan Ifadhah dalam Haji
    Menyoal Perjuangan Bersenjata Untuk Menegakkan Daulah Islamiyah

    HT & Pembahasan Bid’ah:

    Jawab Soal Amir HT: Tentang Bid’ah

    HT, Syi’ah & Sufy:

    Kami Tidak Memiliki Hubungan dengan “Hizbut Tahrir Mesir yang Sufi” atau “Hizbut Tahrir Baru yang Syiah”
    Tanya Jawab Amir HT: Hukum Taqiyyah & Syi’ah
    Sunni-Syiah dalam Naungan Khilafah
    HTI: Konsep Khilafah Islam Berbeda dengan Konsep Imamah Syiah
    Syi’ah Dalam Kitab Resmi Hizbut Tahrir

    HT & Syi’ah – Khomeini:

    Tawaran Hizbut Tahrir Kepada Khameini
    Syubhat: Hizbut Tahrir Mau Membai’at Khomeini Sebagai Khalifah?
    Tidak Benar HT Pernah Tawarkan Khomeini Menjadi Kholifah

    HT & Madzhab:

    Hizbut Tahrir Apakah Sebuah Madzhab?
    Bagaimana Menyikapi Perbedaan Madzhab
    Persoalan Seputar Madzhab
    Ahmadiyah: Perbedaan atau Penyimpangan?

    HT, Khilafah & Imam Al-Mahdi

    Perkataan Imam Bukhari “Fiihi Nazhar” Mengenai Seorang Perawi Hadits Tidak Selalu Melemahkan Haditsnya
    Khilafah Bukan Negara Mazhab
    Ulama Empat Mazhab Mewajibkan Khilafah
    Dalil yang Tegas Tentang Kewajiban Khilafah
    Kewajiban Menegakkan Khilafah
    Jawab Soal: Hadits Bisyarah
    KH. Drs. Hafidz Abdurrahman, MA : Hizbut Tahrir Sudah Punya Master Plan dan Road Map Untuk Menegakkan Khilafah
    Ust H. Musthafa A Murtadho: Menegakkan Khilafah: Kewajiban Ulama
    Menegakkan Khilafah bukan hanya Kewajiban Hizbut Tahrir
    Haram Berdiam Diri Dari Menegakkan Khilafah Dengan Alasan Menunggu Imam Mahdi
    Imam Mahdi dan Khilafah
    Betulkah Imam Mahdi yang akan Mendirikan Khilafah?
    Khilafah Islamiyah Akan Menyatukan Umat di atas Asas Islam dan Akan Mengadopsi Politik Industrialisasi Yang Kuat dan Menyeluruh
    Upaya Mendirikan Khilafah
    Seputar Dakwah untuk Mendirikan Khilafah
    Deradikalisasi: Upaya Menghambat Pendirian Khilafah
    Khilafah dan Strategi Industrialisasi Dunia Islam
    Khilafah Menyatukan Umat Islam

    Siapakah Ahlus Sunnah Wal Jamaa’ah?

    Siapakah Aswaja’
    Siapakah Aswaja’ (2)
    Khilafah Menurut Ahlus Sunnah Wal Jamaah

    Bantahan atas Syubhat Seputar HT, Hadits Ahad, Siksa Kubur

    An-Nabhani: Hadits Ahad Tidak Diingkari Meski Tidak Menjadi Dalil Dalam Akidah
    Pendirian Ibnu Hajar Mengenai Hadits Ahad yang Diperkuat oleh Qarinah
    Jubir Hizbut Tahrir Lebanon: Wajib Mempercayai Masalah Siksa Kubur dan Dajjal
    Ibnu Burhan: Hadits Ahad Riwayat Bukhari dan Muslim Tidak Qath’i
    Khabar Ahad dalam Pandangan Ulama Ushul
    Fatâwa Al Azhar Tentang Khabar Ahad
    Pandangan Ormas Muhammadiyah & NU Tentang Khabar Ahad dalam Masalah Aqidah
    Perbedaan antara Aqidah dan Hukum Syara’
    Diskusi Khabar Ahad (Lanjutan I)
    Metode Penetapan Aqidah
    Al-’Ilmu wa Al-Dzan
    Kedudukan Khabar Ahad dalam Masalah Aqidah

    HT Memperbolehkan Pornografi?

    Tanya Jawab: Menyaksikan Film ‘Panas’ dan Tikaman (Fitnah) Atas Hizbut Tahrir
    Tanya Jawab Amir HT: Hukum Menonton Film di Bioskop dan Menonton Film Panas (Porno)?

    HT adalah Mu’tazilah? Khawarij?

    Apakah HT adalah Khawarij atau Muktazilah?
    Bahasan Thariqul Iman (Kitab HT) & Penjelasan Imam Ibnu Qudamah
    Pandangan Hizbut Tahrir Tentang Khawarij
    Hizbut Tahrir Khawarij?
    Bagaimana Mensikapi Kelompok Sempalan?
    Sekilas Nasihat Al-’Alim Asy-Syaikh ‘Atha bin Khalil untuk Berhati-Hati Terhadap Vonis Takfir Serampangan

    Syabab HT “OMDO”?

    ”Syabab HT Omdo”?! Inilah Jawaban Al-Qur’an & Al-Sunnah (Jawaban Tuntas Syar’iyyah)
    Bicaralah! (Ust. Dr. M. Rahmat Kurnia – DPP HTI)
    Edukasi Publik, Sia-sia?
    M. Ismail Yusanto: Dukungan Umat Makin Nyata!
    Muhammad Saleem (Aktifis Hizbut Tahrir Inggris) : Perubahan Membutuhkan Opini Publik!

    Haram Golput?

    Parlemen Bukan Satu-satunya Jalan Perubahan (Ada Jalan Lain yang Jelas Syar’i)
    Pemilu dan Perubahan
    Hukum Islam Atas Koalisi Parpol Islam dan Parpol Sekuler dalam Pandangan Islam
    Hukum Islam Menjadi Caleg dalam Sistem Demokrasi
    Masih Percaya Pada Demokrasi?
    Parpol Islam Kian Pragmatis
    Perubahan Revolusioner Perspektif Islam
    Tanggapan Hizbut Tahrir Indonesia Terhadap Fatwa MUI Tentang Golput Tahun 2009
    Ismail Yusanto: Seharusnya Fatwa Haram Terlibat dalam Sistem Sekuler
    Fatwakanlah Wajibnya Menerapkan Syariah Islam!
    Jubir HTI, HM Ismail Yusanto: Umat Harus Mendukung Partai Islam Ideologis
    Pemilu 2009: Umat Berharap Pada Partai Yang Memperjuangkan Syariah Islam
    Komentar Politik : Golput Meningkat, Elit Politik Panik
    Partai Islam, Jangan Sekedar Basa-Basi
    Ulama dan Khilafah: Islam Agama Sekaligus Negara
    Ulama’ Dinilai Karena Sikapnya, Bukan Sebatas Ilmunya
    Kedudukan Fatwa dalam Syariat Islam
    Ulama Wajib Mengoreksi Penguasa
    Bedah Qaidah Ahwanu Al-Syarrain (قاعدة أهون الشرين)
    Bolehkah Berdalil Dengan Nabi Yusuf?
    Soal Jawab: Partisipasi di dalam Sistem Kufur (Jawaban Amir Hizbut Tahrir Terhadap Penggunaan Hujjah Perbuatan Nabi Yusuf as dan Raja Najasyi)

    HT & Ghibah (Menjawab Tuduhan bahwa HT Tukang Ghibah (Konotasi Negatif))

    Penjelasan al-’Allamah al-Imam al-Nawawi Tentang Perincian Ghibah (Part. I)
    Slide Show Kajian HT Cianjur “Menjaga Lisan & Hukum Ghibah dalam Islam”

    HT & Hukum Muqatha’ah

    Bolehkah Memutus Hubungan Dengan Sesama Muslim?
    Soal Jawab: Hukum Memutus Hubungan (Muqatha’ah) dengan Sesama Muslim

    HT Mengabaikan & Menyepelekan Akhlak?

    Kritik Syabab atas Para Pencela HT “Menyepelekan Akhlak”

    Syabab HT Menikmati Demokrasi?

    Inilah Jawaban-Jawaban Kami atas Berbagai Dalih Pembenaran Atas Demokrasi (Kumpulan Makalah Ilmiyyah)
    Menjustifikasi Demokrasi dengan Dalih Menikmatinya? (Jawaban Argumentatif)
    Menikmati Demokrasi? Apa Kata Imam Sufyan al-Tsauri?
    Berterima Kasih Pada Demokrasi?
    KH Shiddiq al-Jawi: Islam Menolak Demokrasi
    Kerusakan Negeri Oleh Demokrasi
    Siapa Diskriminatif?
    Dalam Demokrasi, Siapapun Cenderung Jadi Buruk
    Dampak Buruk Sistem Demokrasi
    Wajah Buruk Demokrasi
    Hakikat Buruk Demokrasi
    Dengan Demokrasi, Orang Jadi Munafik

    Hizbut Tahrir dan Amirnya Tidak Anti Kritik & Koreksi:

    Jawab Soal Amir HT: Penolakan Hizbut Tahrir dan Amirnya atas Berbagai Kritik dan Koreksi
    Klarifikasi Seputar Penolakan Hizbut Tahrir dan Amirnya atas Kritik dan Koreksi

    Hizbut Tahrir Memperbolehkan Mencium Wanita Ajnabiyyah?

    Benarkah Hizbut Tahrir Memperbolehkan Mencium Wanita Ajnabiyyah?

    Thalabun Nushrah Itu Hukum Syara’ – Metode Dakwah Rasulullah SAW!

    Tanya Jawab Amir HT: Thalabun Nushrah
    KH Ali Bayanullah Al Hafidz: “Ibadah Haji, Momentum Thalabun Nushrah”
    Ustadz Syamsudin Ramadhan : Tholabun Nushroh Metode Syar’i Menegakkan Khilafah
    Soal Jawab Thalab an Nushrah
    Thalabun-Nushrah: Kunci Perubahan
    Thalabun Nushrah Bagian dari Metode Dakwah Rasulullaah SAW

    Batas Waktu Kekosongan Tegaknya Al-Khilafah yang Merupakan Kewajiban

    Jawab Soal Amir HT: Tenggak Waktu yang Diperbolehkan bagi Kaum Muslimin untuk Menegakkan al-Khilafah
    Umat Haram Tanpa Khalifah Lebih Dari Tiga Hari?

    Hukum Status Ormas Islam

    Jawaban atas Tuduhan Terhadap HTI Terkait Status “Ormas Islam” (I)
    Tanya Jawab dengan Amir HT

    Kumpulan Bantahan Ilmiyyah atas Berbagai Dalih Pembenaran terhadap Demokrasi

    Inilah Jawaban-Jawaban Kami atas Berbagai Dalih Pembenaran Terhadap Demokrasi (Kumpulan Makalah Ilmiyyah)

    Kumpulan Nasihat-Nasihat Terkait

    Nasehat Berharga Syaikh Thalib Awadallah Kepada Syabab Hizbut Tahrir Dalam Berdebat
    Adab-Adab Berdebat dalam Islam (Kajian Kitab Nafsiyyah Islamiyyah)
    Nasihat atas Perdebatan yang Tidak Syar’i (Saling Mengolok-Olok, -)
    Kecaman Syari’at Terhadap Sifat Takabur & Sikap Melecehkan Lawan Diskusi
    Hati-Hati Berfatwa Tanpa Ilmu
    Nasihat Asy-Syaikh ‘Atha bin Khalil Atas Pentingnya Iman Terhadap Akhirat (Kajian Tafsir Syaikh ‘Atha)
    Adab Bergaul Dengan Sesama Muslim

    Kumpulan Download Bantahan Ilmiyyah (File Ppt, Pdf & Word):

    Menjawab Syubhat terhadap Ide-ide Hizbut Tahrir ==>direct download, resumeable
    Menjawab Syubhat terhadap Ide-ide Hizbut Tahrir ==>alternatif
    Bantahan HT atas Tulisan Idrus Ramli

    Kumpulan Download E-Book Kitab HT (Arab – Indo)

    Download Sebagian E-Book Kitab Hizbut Tahrir (Gratis)
    Unduh Kitab-Kitab HTI – 1
    Unduh Kitab-Kitab HTI – 2

    Kumpulan Buku pemikiran IMAM TAQIYUDDIN ANNABHANI

    [00] tarif hizbut tahrir.zip
    [01] pembentukan partai politik islam.zip
    [02] Negara Islam.zip
    [03] Titik Tolak Perjalanan Dakwah HT.zip
    [04] terjun ke masyarakat.zip
    [05] sistem pemerintahan islam.zip
    [06] dustur.zip
    [07] ahkamush sholat.zip
    [08] kaidah kausalitas.zip
    [09] dinamika aqidah islam.zip
    [10] HADITS AHAD.zip
    [11] membangun ekonomi alternatif pasca kapitalisme.zip
    [12] Materi-Seputar Gerakan Islam.zip
    [13] bunga rampai.zip
    [14] tinjauan kritis terhadap asas ideologi sosialisme dan kapitalisme.zip
    [16] keniscayaan benturan peradaban.zip
    [17] kritik islam terhadap uud 1945.zip
    [18] menggugat thagut demokrasi.zip
    [19] menghancurkan demokrasi.zip
    [20] demokrasi kufur.zip
    [21] Bunga Bank Haram.zip
    [22] diskursus negara islam.zip
    [23] metode perubahan untuk melanjutkan kehidupan islam.zip
    [24] sebab-sebab kegoncangan pasar modal.zip
    [25] SHARIAH ISLAM INDONESIA.zip
    [26] Soal Jawab Seputar Khamer.zip
    [27] KHUTBAH AIDUL FITRI 1424 H.zip
    [28] marhaban ramadhan.zip
    [29] Menjinakkan Kesombongan.zip
    [30] serangan amerika untuk menghancurkan islam.zip
    [31] 36 SOAL JAWAB.zip
    [32] 37-SOAL JAWAB.zip
    [33] AMWAL.zip
    [34] bayyinat.zip
    [35] bendera rasul.zip
    [36] cantik.zip
    [37] DAKWAH WAJIB.zip
    [38] DAKWAH JILID 2.zip
    [39] fikrul islam.zip
    [40] DARKNESS.zip
    [41] dirasat.zip
    [42] establish.zip
    [43] ips-islam politik spiritual.zip
    [45] jihad dan politik.zip
    [46] kloning.zip
    [47] khilafah-solisi.zip
    [48a] kepribadian islam 1.zip
    [48b] kepribadian islam ii.zip
    [48c] kepribadian islam iii.zip
    [49] Manhaj Hizb.zip
    [50] selamatkan indonesia dengan syariah.zip
    [51] materi dakwah.zip
    [52] luruskah akidah anda.zip
    [53] mafahim islamiyah.zip