Oleh : Syamsul Arifin
‘Khilafah itu ditegakkan dengan Jihad dan darah!’
‘Khilafah tidak akan tegak kalau hanya ngomong, konferensi atau hanya kumpul-kumpul saja!’
‘Khilafah tidak akan
tegak kalau ngemis, tidak berjihad!’
‘Khilafah tidak akan tegak kalau hanya pemikiran’.
Itulah beberapa bentuk pertannyaan yang menyalahkan. Memang dakwah ini berat saudaraku.
Dulu waktu Anda belum bergabung dengan Hizbut Tahrir, anda selalu disinggung karena masih bersikap apatis terhadap dakwah, membuka aurat dan lainnya. Kini, setelah masuk dalam jamaah, Anda juga tidak berhenti diuji. Bahkan, kini lebih berat lagi.
Apakah yang mereka katakana bahwa Dakwah Pemikiran / Ideologi tidak akan menegakkan Khilafah? Tunggu, jangan terburu-buru menyimpulkan, menyalahkan bahkan mencaci dan menghina, karena semuanya adalah tanda dari kemalasan berpikir.
Mari kita simak FAKTANYA!
----------
*

Hebatnya Pemikiran
Syiah Secara Ushul dan Furu'.
Jumat pagi (24/4/2015), pertemuan dua ormas keagamaan berlangsung di Alqur'an Learning Center (AQL) Tebet Jakarta Selatan. Adalah Majilis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Pusat menerima sejumlah pengurus pusat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Dari pihak MIUMI sebagai tuan rumah terdiri dari beberapa inisiator dan pengurus pusat seperti Dr. Zaitun Rasmin, Dr. Jeje Zainuddin, Ust. Fadlan Garamatan, Ust. Fahmi Salim, MA, Ust Adnin Armas, MA, dan Ust. Farid Okbah, MA. Adapun dari pihak HTI terdiri dari, Ust. Ir. Ismail Yusanto, Ust. Rohmat S. Labib, MEI, Ust.KH. Hafid Abdurrahman, MA, Ust. Reza R, Ust. M. Rahmat, K, dan Ust, Budi Darmawan.
*

HTI: Kami Bebeda dengan Syiah Secara Ushul dan Furu'.
Bagaimana peran khilafah dalam penyebaran Islam di Indonesia?
Ustadzah Hjh.Irene Handono
font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 16.0799999237061px; orphans: auto; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">Bisa dikatakan tak akan ada Islam di Indonesia tanpa peran khilafah. Orang sering mengatakan bahwa Islam di Indonesia, khususnya di tanah Jawa disebarkan oleh Walisongo. Tapi tak banyak orang tahu, siapa sebenarnya Walisongo itu? Dari mana mereka berasal? Tidak mungkin to mereka tiba-tiba ada, seolah turun dari langit?
Dalam kitab Kanzul ‘Hum yang ditulis oleh Ibn Bathuthah yang kini tersimpan di Museum Istana Turki di Istanbul, disebutkan bahwa Walisongo dikirim oleh Sultan Muhammad I. Awalnya, ia pada tahun 1404 M (808 H) mengirim surat kepada pembesar Afrika Utara dan Timur Tengah yang isinya meminta dikirim sejumlah ulama yang memiliki kemampuan di berbagai bidang untuk diberangkatkan ke pulau Jawa.
*

Siapa Sebenarnya Walisongo ?
Oleh : Abu Faruq (Praktisi Cyber Dakwah)
Ket : Tulisan ini dibuat atas nama pribadi, bukan pernyataan resmi Hizbut Tahrir.
Sebagian dari tuduhan tersebut sudah pernah dijawab secara resmi oleh Hizbut Tahrir
href="http://hizbut-tahrir.or.id/2010/07/16/koreksi-atas-artikel-sabili-%E2%80%9Cmenguak-hizbut-tahrir%E2%80%9D/" target="_blank">Koreksi Atas Artikel Sabili: 'Menguak Hizbut Tahrir'(Maaf
Link nya tidak bisa dicopas,bisa dlakukan pencarian di google dengan
kata kunci”koreksi atas artikel sabili: “menguak Hizbut Tahrir” )

Ya Allah….
Tunjukkan kebenaran kepada saudara-saudara kami, yang telah mengaggap
kami SETAN, SESAT, & KAFIR dan maafkanlah atas kelalaian mereka.
Rasulullah SAW Bersabda “Siapa saja yang telah memusuhi juru da’wahKu
maka sungguhnya Aku telah menyatakan perang kepadanya” (HR Bukhori).
*

Jawaban atas Fitnah dan Tuduhan keji Oknum Ikhwa Salafi Sofyan Chalid terhadap Hizbut Tahrir