Syaikh Thahir bin Asyur mengatakan dalam Ushûl an-Nidzâm al-Ijtimâ’iy fi al-Islâm bahwa “Menegakkan pemerintahan yang sifatnya umum dan khusus bagi kaum Muslim merupakan perkara pokok (ushul) di antara pokok-pokok syariah Islam. Dan hal itu ditetapkan melalui banyak dalil baik dari al-Qur’an maupun as-Sunnah hingga mencapai katagori mutawatir maknawi. Sehingga inilah yang mendorong para sahabat setelah wafatnya Nabi Saw segera mengadakan pertemuan dan perundingan untuk mengangkat pengganti Rasulullah dalam mengurusi urusan umat Islam. Di mana kaum Muhajirin dan Anshar telah berijma’ saat di Syaqifah untuk mengangkat Abu Bakar ash-Shiddiq menggantikan Rasulullah untuk memimpin kaum Muslim. Dan setelah itu, kaum Muslim tidak ada perbedaan pendapat tentang wajibnya mengangkat khalifah, kecuali orang-orang aneh dan nyeleneh yang tidak perlu dihiraukan dari beberapa orang Khawarij dan Mu’tazilah yang menolak adanya ijma’, mengingat mereka itu buta dan tuli.
Kedudukan Khilafah dalam pokok-pokok syariah dimasukkah oleh ulama ushuluddin dalam masalah pokok-pokok agama, seperti bab imamah. Imam Haramain (Abu Ma’ali al-Juwaini) berkata dalam al-Irsyâd: “Pembicaraan tentang imamah tidak termasuk pokok-pokok akidah (keyakinan), namun bahayanya bagi orang yang tergelincir di dalamnya melebihi bahayanya bagi orang yang tidak mengerti pokok-pokok agama.” (Hizbut Tahrir Tunisia).
قال الشيخ الطاهر بن عاشور (في أصول النظام الاجتماعي في الإسلام):
“فإقامة حكومة عامة وخاصة للمسلمين أصل من أصول التشريع الإسلامي ثبت ذلك بدلائل كثيرة من الكتاب والسنة بلغت مبلغ التواتر المعنوي. مما دعا الصحابة بعد وفاة النبي صلى الله عليه وسلم إلى الإسراع بالتجمع والتفاوض لإقامة خلف عن الرسول في رعاية الأمة الإسلامية، فأجمع المهاجرون والأنصار يوم السقيفة على إقامة أبي بكر الصديق خليفة عن رسول الله للمسلمين
. ولم يختلف المسلمون بعد ذلك في وجوب إقامة خليفة إلا شذوذا لا يعبأ بهم من بعض الخوارج وبعض المعتزلة نقضوا الإجماع فلم تلتفت لهم الأبصار ولم تصغ لهم الأسماع. ولمكانة الخلافة في أصول الشريعة ألحقها علماء أصول الدين بمسائله، فكان من أبوابه الإمامة. قال إمام الحرمين [أبو المعالي الجويني] في الإرشاد: (الكلام في الإمامة ليس من أصول الاعتقاد، والخطر على من يزل فيه يربى على الخطر على من يجهل أصلا من أصول الدين)”.
5 comments:
yaikh Thahir bin Asyur berkata : mengatakan dalam Ushûl an-Nidzâm al-Ijtimâ’iy fi al-Islâm bahwa “Menegakkan pemerintahan yang sifatnya umum dan khusus bagi kaum Muslim merupakan perkara pokok (ushul) di antara pokok-pokok syariah Islam. Dan hal itu ditetapkan melalui banyak dalil baik dari al-Qur’an maupun as-Sunnah hingga mencapai katagori mutawatir maknawi.
maka kita lihat perkataan SyaikhulIslam Ibnu Taimiyah : Orang yang berkata bahwa masalah imamah adalah tujuan yang paling penting dan utama dalam hukum-hukum agama dan masalah kaum muslimin yang paling mulia, maka dia itu berdusta menurut kesepakatan kaum muslimin baik yang sunni ataupun yang syi’i. Bahkan ini termasuk kekufuran, karena iman kepada Allah dan Rasul-Nya lebih penting dan utama daripada masalah imamah. Hal ini adalah perkara yang dimaklumi secara pasti dari agama Islam. Dan seorang kafir tidaklah menjadi mukmin sampai ia bersaksi: Laa ilaaha illallah wa anna Muhammadan rasulullah (bukan karena imamah, dan tentunya hal ini menunjukkan pentingnya permasalahan iman, pen). Inilah alasan utama Rasulullah n memerangi orang-orang kafir. Beliau n bersabda:
“Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Allah dan aku adalah Rasulullah, kemudian mereka menegakkan shalat dan membayar zakat. Maka bila mereka melakukan hal itu terjagalah dariku darah dan harta mereka kecuali dengan haknya.”(HR. Al-Bukhari no. 25 dan Muslim no. 22). Beliau t juga menyatakan: “Perlu dimaklumi bagi kita semua, apabila didapatkan masalah kaum muslimin yang paling mulia dan tujuan yang paling penting dalam agama ini, tentunya akan disebutkan dalam Kitabullah lebih banyak daripada perkara selainnya. Dan demikian pula keterangan Rasulullah n tentang perkara tersebut, tentunya akan lebih utama dan lebih banyak daripada keterangan beliau terhadap perkara lainnya. Sementara kita lihat Al Qur`an penuh dengan penyebutan tauhidullah, nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya, ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)-Nya, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, kisah-kisah, perintah dan larangan, hukum had dan kewajiban-kewajiban. Tidak demikian halnya dengan masalah imamah. (Maka kalau dikatakan bahwa masalah imamah itu lebih utama/penting dan lebih mulia daripada yang lainnya, pen) lalu bagaimana bisa Al Qur`an itu dipenuhi dengan selain perkara yang lebih penting/utama dan lebih mulia?!” (Minhajul Anbiya`, 1/21).
bandingkan perbedaan pendapat dari Syaikh Thahir bin Asyur dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah(wafat 728 H).
maka tidak diragukan lagi yang benar adalah perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. dan Syaikh Thahir bin Asyur adalah SALAH BESAR.
NB : perlu di ingat. khilafah Islamiyah adalah dambaan masyarakat Islam, tapi penegakkan khilafah Islamiyah haruslah dengan cara yang benar sesuai syara. yakni sesuai Quran, sunnah shohihah dan pemahaman salafusholeh. jika khilafah lebih urgen di tegakkan dengan argumen agar amalan aqidah, syariat dan hukum2 ada yang menaungi, atau ada yang berpendapat : kalau orang yg tidak sholat, zakat, puasa, mencuri, membunuh lalu siapa yang akan menerapkan hukumnya, kan ini perlu kholifah, sekarang kan negara2 kaum muslimin mererapapkan hukum demokrasi, kapitalis, liberal?
maka kita jawab : awal2 Rasululullah di utus menjadi Nabi di mekah(yang kondisi mekkah penguasanya sangat bertentangan dengan Islam), apakah Rasulullah dakwah yang pertama/urgen adalah penegakkan khilafah??? renungkanlah wahai pejuang khilafah.
ingat khilafah akan tegak jika tauhid dan sunnah shohihah sudah tegak dan tersebar luas di masyarakat ?=muslimin.
Untuk kewajiban menegakkan Khilafah demi tegaknya aqidah dan syariah secara kaffad di muka bumi ini banyak sekali dalilnya bisa Anda temui di blog ini.
Dalam komentar NB Anda nampaknya juga sepakat bahwa khilafah Islamiyah adalah dambaan masyarakat Islam, Alhamdulillah tinggal bgmana kita sama2 memperjuangkanya sesuai dng toriqah dakwah Rasul.
ada 3 pilar penting dalam Islam,
1.Amalan Individu, sprti solat, puasa, haji dll amalan ini tidak harus menunggu Khalifah diangkat/khilafah tegak baru kita bisa beramal saat ini. krn ini adlh amalan wajib bagi individu.
2.Amalan Jamaah, sprti amar ma'ruf nahi mungkar dll
3.Amalan siyasi/kenegaraan, sprti menerapkan hudud, sistem pemerintahan islam, ekonomi islam, jihad dll. Inilah amalan dng adanya daulah Khilafah.
Dng adanya Khilafah pemerintah jg mengatur, mengontrol dan bahkan bisa memaksa rakyatnya untuk tunduk dng syariah islam. melaksanakan solat, puasa dll..
Krn saat ini kita masih memakai pemerintahan demokrasi-kapitalis maka dari itulah urgensi perjuangan penerapan syariah dan khilafah ini.
3 pilar itulah yg harus kita pahami dulu.
Salam ukhuwah!!
utk perkara lainya silahkan baca sendiri, krn disini sudah banyak sekali jawaban atas pertanyaan2 Anda:
http://syabab1924.blogspot.com/2010/06/thariqah-dakwah-rasul.html
http://syabab1924.blogspot.com/2010/04/menjelaskan-kekeliruan-antara-akidah.html
http://syabab1924.blogspot.com/2010/04/menyoal-akidah-atau-khilafah-mana-yang.html
http://syabab1924.blogspot.com/2010/03/khilafah-dulu-atau-dakwah-tauhid-dakwah.html
....
Mengenai kewajiban adanya Khilafah/Imamah/Penguasa kaum muslim..
banyak pendapat dari ulama2 terdahulu..
Bahkan menurut Ibn Taimiyah, “Amar makruf dan nahi munkar hanya bisa berjalan dengan sempurna dengan adanya sanksi syariah (‘uqubat syar’iyyah). Sebab, melalui kekuasaan (imamah/khilafah) Allah akan menghilangkan apa yang tidak bisa dilenyapkan dengan al-Qur’an. Menegakkan hudud adalah wajib bagi para penguasa.” Beliau juga menegaskan, “Harus diketahui, bahwa adanya kepemimpinan untuk mengurusi urusan orang merupakan kewajiban agama (Islam) yang paling besar. Bahkan, tanpanya, agama dan dunia ini tidak akan tegak.” (Ibn Taimiyyah, Majmu’ al-Fatawa, juz XXVIII, hal. 107 dan 390)
Lihat dan baca selengkapnya..
"Khilafah (Imamah) Di Mata Para Ulama Terkemuka"
http://syabab1924.blogspot.com/2009/10/khilafah-imamah-di-mata-para-ulama.html
"Ulama-ulama Mazhab Mewajibakan Khilafah"
http://syabab1924.blogspot.com/2010/03/ulama-ulama-mazhab-mewajibakan-khilafah.html
http://syabab1924.blogspot.com/2012/06/empat-pilar-negara-khilafah.html
http://syabab1924.blogspot.com/2010/02/menegakkan-syariah-dan-khilafah.html
............
Aneh sunnah di utamakan dari kewajiban...kalo tauhidnya bener maka dalam amal adalah perkara yang wajib dulu diutamakan baru sunnah... tapi baiknya dijalankan keduanya jangan malah sunnah jadi utama dari kewajiban... sadarlah pejuang tauhid akan kedudukan wajib dariapa sunnah ! ...
Aneh sunnah di utamakan dari kewajiban...kalo tauhidnya bener maka dalam amal adalah perkara yang wajib dulu diutamakan baru sunnah... tapi baiknya dijalankan keduanya jangan malah sunnah jadi utama dari kewajiban... sadarlah pejuang tauhid akan kedudukan wajib dariapa sunnah ! ...