urusan kaum muslimin; kedua, melegalisasi bahwa politik itu seperti apa yang digambarkan ideologi kapitalisme dan sosialisme padahal politik demikian adalah politik yang bertentangan dengan politik Islam seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW; ketiga, melarang sesuatu yang merupakan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Jadi, sikap yang diambil bukannya Islam diasingkan dari politik atau politik tidak diatur oleh ajaran Islam melainkan justru Islamlah yang harus digunakan untuk mengatur dan memelihara urusan masyarakat, Islamlah satu-satunya sumber politik seorang muslim seperti disuriteladankan oleh baginda Nabi Muhammad SAW. Pemahaman bahwa politik itu semata pasti rekaan hawa nafsu dan akal-akalan manusia, politik itu jahat, politik itu kotor, dan politik itu tidak ada kait mengkaitnya dengan wahyu merupakan pemahaman yang berasal dari pemahaman sekularisme tentang politik. Politik sekularistik memang demikian. Berbeda dengan itu, politik atas dasar ajaran Islam adalah mengimplementasikan seluruh hukum-hukum Islam dalam setiap aspek kehidupan. Dengan demikian politik merupakan bagian tak terpisahkan dari ajaran Islam.
Islam Mencakup Seluruh Aspek Kehidupan
Secara i’tiqadiy, kaum muslimin meyakini bahwa Islam mencakup berbagai hal dalam persoalan pengaturan sistem kehidupan. Di dalam surat Al Maidah [5] ayat 3 Allah SWT menyatakan :
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian dien (agama, sistem hidup) kalian, dan telah Aku sempurnakan atas kalian nikmat-Ku, dan Aku meridlai Islam sebagai dien kalian.”
Dalam ayat tersebut tegas sekali Allah SWT menjelaskan bahwa Islam telah disempurnakan. Artinya, tidak ada satu perkara pun -termasuk pengaturan umat- yang tidak dipertelakan baik melalui Al Quran maupun As Sunnah. Karenanya, setiap muslim meyakini bahwa persoalan apapun baik sosial, ekonomi, budaya dan yang lain jawabannya terdapat di dalam Islam. Realitasnya Islam merupakan pemecah bagi persoalan kehidupan.
Secara faktual, Al Quran sendiri menjelaskan ketercakupannya yang meliputi berbagai aspek tersebut. Diantaranya :
1. Ayat-ayat yang berkenaan dengan ‘aqidah/iman.
كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan” (QS. Al Baqarah [2]: 28). Juga, dijelaskan dalam surat Al Mulk ayat 1-2, Al Maidah: 105, Al Jatsiyah: 28, dan Al Infithar: 28.
2. Ayat-ayat yang berkaitan dengan ibadah.
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا (78) وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
“Dirikanlah shalat sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” (QS. Al Isra [17]: 78-79). Ayat lainnya antara lain surat Al ‘Ankabut: 45, At Taubah: 103, Al Baqarah: 183, Ghafir: 60, Al Isra: 110.
3. Ayat yang berkaitan dengan akhlak.
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan” (QS. An Nahl [16]: 90). Ayat yang juga menjelaskan akhlak antara lain surat Al Furqan: 63, Luqman: 18-19.
4. Ayat yang berkaitan dengan makanan. Diantaranya:
وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rizkikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya” (QS. Al Maidah [5]: 88 ). Ayat lainnya antara lain dalam surat Al Maidah ayat 3 dst.
5. Berkaitan dengan pakaian. Firman Allah SWT:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anakmu dan isteri-isteri orang-orang mukmin : Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka” (QS. Al Ahzab [33]: 59). Juga, dijelaskan dalam surat Al A’raf: 26, An Nur: 31.
6. Berkaitan dengan ekonomi, Allah menjelaskan:
وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا
“Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (QS. Al Baqarah [2]: 275) juga (QS. Al Baqarah [2]: 276).
7. Berkaitan dengan sosial kemasyarakatan.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً
“Hai manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak” (QS. An Nisa: 1). Begitu pula dalam surat Al Hujurat: 13.
8. Berkaitan dengan politik/pemerintahan dalam surat An Nisa: 59.
9. Berkaitan dengan strategi militer terdapat dalam surat Al Anfal ayat 60.
10. Berkaitan dengan pendidikan terdapat dalam surat Al Mujadilah: 11, Az Zumar: 9.
11. Menyangkut penerapan sanksi hukum Allah berfirman: “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) balasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Maidah: 38).
Itulah sebagian ayat-ayat Al Quran yang mengandung berbagai hukum Allah SWT yang harus dilaksanakan oleh kaum muslimin, baik secara personal maupun kolektif, sebagai konsekuensi dari keimanannya kepada Allah SWT dan wahyu-Nya. Belum lagi, penjelasan yang rinci terdapat di dalam Sunnah Rasulullah SAW. Dengan kata lain, Allah SWT telah menyediakan berbagai aturan untuk mengurusi seluruh urusan manusia. Ringkasnya, politiknya itu berupa penerapan seluruh hukum Islam tersebut. Bila demikian keadaannya, bagaimana mungkin memisahkan Islam dari pengaturan kehidupan masyarakat (politik)?
*
Islam Mencakup Seluruh Aspek Kehidupan
Secara i’tiqadiy, kaum muslimin meyakini bahwa Islam mencakup berbagai hal dalam persoalan pengaturan sistem kehidupan. Di dalam surat Al Maidah [5] ayat 3 Allah SWT menyatakan :
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian dien (agama, sistem hidup) kalian, dan telah Aku sempurnakan atas kalian nikmat-Ku, dan Aku meridlai Islam sebagai dien kalian.”
Dalam ayat tersebut tegas sekali Allah SWT menjelaskan bahwa Islam telah disempurnakan. Artinya, tidak ada satu perkara pun -termasuk pengaturan umat- yang tidak dipertelakan baik melalui Al Quran maupun As Sunnah. Karenanya, setiap muslim meyakini bahwa persoalan apapun baik sosial, ekonomi, budaya dan yang lain jawabannya terdapat di dalam Islam. Realitasnya Islam merupakan pemecah bagi persoalan kehidupan.
Secara faktual, Al Quran sendiri menjelaskan ketercakupannya yang meliputi berbagai aspek tersebut. Diantaranya :
1. Ayat-ayat yang berkenaan dengan ‘aqidah/iman.
كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan” (QS. Al Baqarah [2]: 28). Juga, dijelaskan dalam surat Al Mulk ayat 1-2, Al Maidah: 105, Al Jatsiyah: 28, dan Al Infithar: 28.
2. Ayat-ayat yang berkaitan dengan ibadah.
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا (78) وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
“Dirikanlah shalat sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” (QS. Al Isra [17]: 78-79). Ayat lainnya antara lain surat Al ‘Ankabut: 45, At Taubah: 103, Al Baqarah: 183, Ghafir: 60, Al Isra: 110.
3. Ayat yang berkaitan dengan akhlak.
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan” (QS. An Nahl [16]: 90). Ayat yang juga menjelaskan akhlak antara lain surat Al Furqan: 63, Luqman: 18-19.
4. Ayat yang berkaitan dengan makanan. Diantaranya:
وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rizkikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya” (QS. Al Maidah [5]: 88 ). Ayat lainnya antara lain dalam surat Al Maidah ayat 3 dst.
5. Berkaitan dengan pakaian. Firman Allah SWT:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anakmu dan isteri-isteri orang-orang mukmin : Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka” (QS. Al Ahzab [33]: 59). Juga, dijelaskan dalam surat Al A’raf: 26, An Nur: 31.
6. Berkaitan dengan ekonomi, Allah menjelaskan:
وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا
“Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (QS. Al Baqarah [2]: 275) juga (QS. Al Baqarah [2]: 276).
7. Berkaitan dengan sosial kemasyarakatan.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً
“Hai manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak” (QS. An Nisa: 1). Begitu pula dalam surat Al Hujurat: 13.
8. Berkaitan dengan politik/pemerintahan dalam surat An Nisa: 59.
9. Berkaitan dengan strategi militer terdapat dalam surat Al Anfal ayat 60.
10. Berkaitan dengan pendidikan terdapat dalam surat Al Mujadilah: 11, Az Zumar: 9.
11. Menyangkut penerapan sanksi hukum Allah berfirman: “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) balasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Maidah: 38).
Itulah sebagian ayat-ayat Al Quran yang mengandung berbagai hukum Allah SWT yang harus dilaksanakan oleh kaum muslimin, baik secara personal maupun kolektif, sebagai konsekuensi dari keimanannya kepada Allah SWT dan wahyu-Nya. Belum lagi, penjelasan yang rinci terdapat di dalam Sunnah Rasulullah SAW. Dengan kata lain, Allah SWT telah menyediakan berbagai aturan untuk mengurusi seluruh urusan manusia. Ringkasnya, politiknya itu berupa penerapan seluruh hukum Islam tersebut. Bila demikian keadaannya, bagaimana mungkin memisahkan Islam dari pengaturan kehidupan masyarakat (politik)?

0 comments: