Standar Aqidah
Islam adalah agama sempurna, sesuai di setiap tempat dan berlaku sepanjang masa. Islam mengatur semua hal pada manusia, agar manusia hidup bahagia di dunia, juga di akhirat kelak
Salat satu kesempurnaan Islam, bahwa Islam selalu seimbang, tidak berlebihan dan tidak pula berkekurangan. Menempatkan sesuatu pada posisinya, pada fitrah penciptaannya
Islam tidak bolehkan ummatnya terbelakang dengan dalil tradisional, juga tidak biarkan ummatnya tersesat dengan dalil modernisme, Islam menempatkan semua sesuai dengan aqidah
Berkaitan dengan apa yang datang dari luar Islam, tidak serta-merta Islam menolak semuanya, juga tidak harus menerima semuanya, namun sejak awal aqidah dijadikan sebagai penyaringnya
Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani menjelaskan, bahwa di dunia ini ada produk yang terkait aqidah, dan ada produk yang tidak terkait aqidah. Yang boleh diadopsi Muslim, ialah yang tak terkait aqidah
Misal, Nabi saw pernah meminta Zaid bin Tsabit mempelajari bahasa Yahudi, Nabi juga meminta para sahabat mengadopsi teknologi Persia untuk perang, dengan membuat manjanik
Semua ini dalil bagi Muslim, tentang bolehnya mengadopsi produk apapun selama tak berkaitan dengan aqidah, yaitu sains, ilmu terapan, administrasi, dan hal teknis
Sebab, semua hal yang berkaitan dengan itu, tidak terpengaruh aqidah, siapapun yang pertama menemukannya. Namanya juga "menemukan", artinya itu sudah ada, sudah tetap
Misal, gravitasi nilainya tetaplah 9,8 m/s siapapun menemukannya, apakah kafir, musyrik atau Muslim, tidak ada bedanya. Sebab semua itu produk yang tidak dipengaruhi oleh aqidah
Berbeda dengan produk aqidah, Allah sangat melarang kaum Muslim untuk mengambil selain Islam. Semua itu sudah Allah perintah dalam Kitab-Nya, Rasul tegaskan juga dalam sunnahnya
Allah berfirman, "Siapa yang mengambil selain dari diin (agama/cara hidup/prinsip) Islam, maka tidak akan diterima darinya, dan di akhirat dia termasuk golongan merugi" (QS 3:85)
Produk aqidah inilah yang harus ditolak oleh Muslim. Misalnya, sistem sosialisme, kapitalisme, demokrasi. Misal lagi, budaya valentine, salib, topi yahudi, ini semua produk yang terkait aqidah
Jelas ya, jadi yang diharamkan Allah adalah produk-produk yang terlahir dari aqidah selain Islam. Sedangkan produk yang bebas nilai atau produk yang tak terkait aqidah, boleh saja kita mengadopsi
Lucunya ada perkataan "Katanya tolak pemimpin kafir, nggak suka kafir, kok pakai produk kafir? Facebook, microsoft, hape, kan semuanya produk kafir, konsisten dong!"
Justru pernyataan ini menunjukkan, bahwa orangnya belum mempelajari Islam secara utuh, abai dengan dalil-dalil diatas, sehingga mengeneralisir semua, dengan tujuan yang tak baik
Sains itu tidak ada yang beriman tidak ada yang kafir, tidak serta merta sebab ditemukan orang kafir jadi sains kafir. Tidak serta merta ditemukan orang beriman jadi sains beriman
Inilah menunjukkan kedangkalan dan kemalasan berpikir orang yang mengeneralisir tadi. Seolah cuma dihadapkan pada 2 hal, "Mau terima semuanya atau tolak semuanya"
Disinilah aduhainya Islam. Islam punya hukum untuk berbagai fakta yang berbeda. Setiap aktivitas ada dalil hukumnya, sehingga kita dipandu secara apik, untuk kemashalatan kita sendiri juga
Begitulah, wajibnya pemimpin Muslim itu hukum Islam, aturan Allah. Demikian juga pemimpin Muslim itu diwajibkan untuk menerapkan sistem Islam, yang berdasarkan Kitabullah dan Sunnah
Jelas-jelas pula, pemimpin kafir itu diharamkan dalam Islam, juga menerapkan sistem kufur pun diharamkan di dalam Islam. Tidak ada hubungan dengan sains, dan tidak perlu dihubung-hubungkan
Sebab kita Muslim, kita beriman pada Allah, maka standarnya simpel, yang Allah bolehkan kita lakukan, yang Allah larang kita jauhkan. Ketakwaan sesederhana itu kok
Akhukum Felix Siauw
*
Islam adalah agama sempurna, sesuai di setiap tempat dan berlaku sepanjang masa. Islam mengatur semua hal pada manusia, agar manusia hidup bahagia di dunia, juga di akhirat kelak
Salat satu kesempurnaan Islam, bahwa Islam selalu seimbang, tidak berlebihan dan tidak pula berkekurangan. Menempatkan sesuatu pada posisinya, pada fitrah penciptaannya
Islam tidak bolehkan ummatnya terbelakang dengan dalil tradisional, juga tidak biarkan ummatnya tersesat dengan dalil modernisme, Islam menempatkan semua sesuai dengan aqidah
Berkaitan dengan apa yang datang dari luar Islam, tidak serta-merta Islam menolak semuanya, juga tidak harus menerima semuanya, namun sejak awal aqidah dijadikan sebagai penyaringnya
Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani menjelaskan, bahwa di dunia ini ada produk yang terkait aqidah, dan ada produk yang tidak terkait aqidah. Yang boleh diadopsi Muslim, ialah yang tak terkait aqidah
Misal, Nabi saw pernah meminta Zaid bin Tsabit mempelajari bahasa Yahudi, Nabi juga meminta para sahabat mengadopsi teknologi Persia untuk perang, dengan membuat manjanik
Semua ini dalil bagi Muslim, tentang bolehnya mengadopsi produk apapun selama tak berkaitan dengan aqidah, yaitu sains, ilmu terapan, administrasi, dan hal teknis
Sebab, semua hal yang berkaitan dengan itu, tidak terpengaruh aqidah, siapapun yang pertama menemukannya. Namanya juga "menemukan", artinya itu sudah ada, sudah tetap
Misal, gravitasi nilainya tetaplah 9,8 m/s siapapun menemukannya, apakah kafir, musyrik atau Muslim, tidak ada bedanya. Sebab semua itu produk yang tidak dipengaruhi oleh aqidah
Berbeda dengan produk aqidah, Allah sangat melarang kaum Muslim untuk mengambil selain Islam. Semua itu sudah Allah perintah dalam Kitab-Nya, Rasul tegaskan juga dalam sunnahnya
Allah berfirman, "Siapa yang mengambil selain dari diin (agama/cara hidup/prinsip) Islam, maka tidak akan diterima darinya, dan di akhirat dia termasuk golongan merugi" (QS 3:85)
Produk aqidah inilah yang harus ditolak oleh Muslim. Misalnya, sistem sosialisme, kapitalisme, demokrasi. Misal lagi, budaya valentine, salib, topi yahudi, ini semua produk yang terkait aqidah
Jelas ya, jadi yang diharamkan Allah adalah produk-produk yang terlahir dari aqidah selain Islam. Sedangkan produk yang bebas nilai atau produk yang tak terkait aqidah, boleh saja kita mengadopsi
Lucunya ada perkataan "Katanya tolak pemimpin kafir, nggak suka kafir, kok pakai produk kafir? Facebook, microsoft, hape, kan semuanya produk kafir, konsisten dong!"
Justru pernyataan ini menunjukkan, bahwa orangnya belum mempelajari Islam secara utuh, abai dengan dalil-dalil diatas, sehingga mengeneralisir semua, dengan tujuan yang tak baik
Sains itu tidak ada yang beriman tidak ada yang kafir, tidak serta merta sebab ditemukan orang kafir jadi sains kafir. Tidak serta merta ditemukan orang beriman jadi sains beriman
Inilah menunjukkan kedangkalan dan kemalasan berpikir orang yang mengeneralisir tadi. Seolah cuma dihadapkan pada 2 hal, "Mau terima semuanya atau tolak semuanya"
Disinilah aduhainya Islam. Islam punya hukum untuk berbagai fakta yang berbeda. Setiap aktivitas ada dalil hukumnya, sehingga kita dipandu secara apik, untuk kemashalatan kita sendiri juga
Begitulah, wajibnya pemimpin Muslim itu hukum Islam, aturan Allah. Demikian juga pemimpin Muslim itu diwajibkan untuk menerapkan sistem Islam, yang berdasarkan Kitabullah dan Sunnah
Jelas-jelas pula, pemimpin kafir itu diharamkan dalam Islam, juga menerapkan sistem kufur pun diharamkan di dalam Islam. Tidak ada hubungan dengan sains, dan tidak perlu dihubung-hubungkan
Sebab kita Muslim, kita beriman pada Allah, maka standarnya simpel, yang Allah bolehkan kita lakukan, yang Allah larang kita jauhkan. Ketakwaan sesederhana itu kok
Akhukum Felix Siauw
0 comments: