Tolak Kekerasan ISIS, bukan Khilafah
HTI Press, Jakarta. Dalam rangka menyikapi perkembangan Isu ISIS, MUI menggelar pertemuan para pimpinan ormas Islam. Menurut Ketua Umum MUI Prof. Din Syamsudin, selayaknya harus lebih hati-hati dalam menyikapi isu ISIS ini agar tidak menimbulkan kontraproduktif terhadap Islam. “Kita harus lebih hati-hati dalam menyikapi isu tentang ISIS. Jangan sampai justru kontraproduktif dengan arus utama gagasan Islam di negeri ini.Oleh karenanya kami undang para pimpinan Ormas untuk memberikan masukan dan gagasannya,” ungkap Prof. Din.
Hal Senada disampaikan Fahmi Salim, MA (Komisi Pengkajian dan penelitian MUI) bahwa menyikapi ISIS jangan sampai kontra produktif. “Kita harus hati-hati dalam menyikapi isu ISIS agar tidak kontra produktif. Jangan sampai isu ISIS ini digunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab untuk memojokkan gerakan islam yang mengusung dakwah Islam dan gagasan islam yang umum seperti syariah islam dan khilafah,” ujar Fahmi.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa kita menolak ISIS bukan karena gagasan syariah Islamnya, bukan karena Daulah Islamiyah atau gagasan Khilafah Islamiyah. “Kita menolak ISIS bukan karena gagasan tapi kita menolak ISIS karena tindakan Radikal, membunuhi Ulama, menghancurkan masjid-masjid dan situs-situs bersejarah. Itu yang kita tolak,” tegas Fahmi.
Menyambung pernyataan Fahmi, KH. Ahmad satori (Ketua Umum IKADI), bahwa kita harus hati-hati dalam membuat pernyataan penolakan terhadap ISIS. “Kita setuju menolak kekerasan yang dilakukan oleh ISIS jangan sampai menolak ide Islam dan sesuatu yang sudah “Ma’lumun min Ad diin biddlaruroh.” tegas Ahmad Satori.
Dalam berbagai kitab para ulama salaf, “Ma’lumun min Ad diin biddlaruroh.” Maknanya adalah sesuai yang sudah diketahui dari agama ini (Islam) karena begitu sangat pentingnya. Diantara perkara yang termasuk di dalamnya adalah Kepemimpinan dalam Islam (Khilafah). [hti]
0 comments: