Dewan Pimpinan Daerah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kalimantan Selatan menggelar bedah buku “Panduan Lurus Memahami Khilafah Islamiyah Menurut Kitab Kuning” dengan menghadirkan tiga pembicara utama di Banjarmasin, Minggu.
Ketiga pembicara itu masing-masing Fathiy Syamsudin Ramadhan An Nawy
(penulis buku), Wahyudi Al Maroky (Direktur Pamong Institute, Jakarta)
dan H. Asfiani Nurhasani, Lc (Ulama Kalsel).
*
Bedah buku - Panduan Lurus Memahami Khilafah Islamiyah Menurut Kitab Kuning
Rabu, 9 April 2014 pagi. “Mau milihnggak,
Bi?” tanya istri saya kepada pembantu di rumah. Hari itu adalah hari
coblosan. Wajarlah kita menanyakan soal itu kepada bibi pembantu di
rumah. Siapa tahu dia, seperti pembantu lainnya, ingin ikutan “pesta
demokrasi”. Apa jawabnya? “Ah, nggak Bu…Buat apa, nanti kalau sudah kepilih juga nggak ingat sama kita,” cetusnya.
Ust Bahtiar Nasir: Syirik Demokrasi, Berhala Sistem Baru
Dalam ceramahnya di sebuah televisi swasta beberapa
waktu yang lalu, Ustadz Bahtiar Nasir Menjelaskan seputar syirik dan
kufur. Beliau pula menjelaskan posisi manusia terhadap demokrasi dan
masuk sistem demokrasi.
*
Ust Bahtiar Nasir: Syirik Demokrasi, Berhala Sistem Baru
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”
Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah.
Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui.” QS al-Baqaroh [2]: 30.
*
Dalil Kewajiban Khilafah Menurut Imam Mufassir Al Qurthubi